In vitro rumen degradation of legumes in South Sumatra, Indonesia
1999
Warly, L. | Fariani, A.
مجهول. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi nilai gizi 5 macam legum yang umum digunakan sebagai makanan ternak di Indonesia berdasarkan komposisi kimia, degradasi zat-zat makanan dan produksi gas secara in vitro. Ke-5 legum tersebut ditanam pada kondisi dan manajemen yang sama, dan penilaian dilakukan pada pemotongan pertama. Degradasi bahan kering dan fraksi serat (NDF, ADF dan selulosa) dalam rumen dilakukan berdasarkan teknik in vitro dengan waktu inkubasi 12, 24, 36, 48 dan 72 jam. Produksi gas diukur pada setiap waktu inkubasi. Data komposisi kimia menunjukkan bahwa Centrosema pubescens mempunyai kandungan protein yang tertinggi (22.0 persen) sedangkan kandungan protein terendah terdapat pada Lablab purpureus (18.9 persen). Kandungan NDF berkisar antara 29.4 persen (Lablab purpureus) dan 63,2 persen (Desmanthus virgatus), ADF dari 14,8 persen (Lablab purpureus) sampai 42.0 persen (Desmanthus virgatus), dan lignin dari 3.6 persen (Leucaena leucocephala) sampai 6.3 persen (Desmanthus virgatus). Degradasi bahan kering dan fraksi serat dalam rumen sangat bervariasi antara spesies legum. Secara umum degradasi zat-zat tersebut pada Leucena leucocephala dan Centrosema pubescens lebih tinggi dibandingkan dengan spesies legum lainnya (p kurang dari 0.05). Hal ini konsisten dengan data produksi gas secara in vitro, yang mana Leucaena leucocephala menghasilkan gas fermentasi yang paling tinggi (12.37 ml/200 mg BK) diikuti oleh Centrosema pubescens (10.04 ml/200 mg BK). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa berdasarkan ketiga variabel di atas Leucaena leucocephala diikuti oleh Centrosema pubescens mempunyai nilai gizi yang lebih tinggi dibandingkan dengan spesies legum lainnya
اظهر المزيد [+] اقل [-]