The capability of household industry waste as fish feed to increase body weight of fish
1999
Harsojo | Andini, L.S. | Rosalina, S.H. | Suwirma, S. (Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi, Batan, Jakarta (Indonesia))
إنجليزي. An experiment has conducted to study the capability of household industry waste as tofu waste as fish feed to increase the body weight. There were five feed compositions i.e. feed A consisted of tofu waste, feed B consisted of tofu waste and commercial pelletized feed (1:1); feed C consisting of fish meal, soybean meal, irradiated chicken manure, rice bran and vitamine/mineral weight ratio of 30.14: 30.14: 19.85: 19.85: 2, respectively. Feed D consisting of commercial pelletized feed and tofu waste (2:1), feed E is a commercial pelletized feed as control. Feed with the amount of 3 percent of total body weight was given 3 times per day. The quality of feed was measured with the conversion value. Heavy metals content were determined by using atomic absorption spectrophotometer (AAS). Results of experiment showed that feed A at 10th and 14th weeks had the lowest conversion value among the others. Heavy metals content in all fish meat and water were under permissible limit, except for iron content in water before and after experiment which was higher than the permissible limit for fish. There were no Salmonella found in all samples. This means that tofu waste and irradiated chicken manure can be used safety as feed and feed supplement, respectively and has almost the same effect compared to the commercial pelletized feed for the growth of fish
اظهر المزيد [+] اقل [-]مجهول. Telah dilakukan penelitian mengenai kemampuan limbah industri rumah tangga berupa ampas tahu untuk meningkatkan berat badan ikan. Pakan yang diberikan ada lima macam, yaitu pakan A yang terdiri dari ampas tahu, pakan B yang mengandung campuran ampas tahu dan pelet komersial (1:1), pakan C merupakan pelet yang mengandung tepung ikan, tepung kedelai, kotoran ayam iradiasi, dedak, vitamin/mineral dengan perbandingan berat masing-masing 30,14: 30,14: 19,85: 2, pakan D terdiri dari campuran ampas tahu dan pelet komersial (2:1) dan pakan E merupakan pelet komersial sebagai kontrol (Pokphan 788). Pemberian pakan dilakukan 3 kali sehari sebanyak 3 persen dari berat total badan. Kualitas pakan dihitung dari nilai konversi. Analisis logam berat dalam daging ikan dan air kolam menggunakan atomic absorption spectrophotometer (ASS). Hasil percobaan menunjukkan pada minggu ke 10 dan 14 pakan A (ampas tahu) memberikan nilai konversi yang paling rendah bila dibandingkan dengan pakan lainnya. Hasil analisis logam berat Hg, Pb dan Cd dalam daging ikan dan air kolam berada di bawah ambang batas yang diizinkan, kecuali kandungan Fe dari air kolam sebelum dan setelah percobaan melewati konsentrasi yang diizinkan. Salmonella tidak ditemukan pada semua sampel. Hal ini menunjukkan bahwa ampas tahu dan kotoran ayam iradiasi dapat dimanfaatkan sebagai pakan maupun pakan tambahan yang dapat mengimbangi pelet komersial untuk pemeliharaan ikan karper
اظهر المزيد [+] اقل [-]