Studi pengaruh ekstrak biji pala (Myristica fragrans Houtt) terhadap perkembangan pradewasa nyamuk Aedes aegypti L.
2003
Sebayang, Roy Mona | Amin, Ahmad Arief
Nyamuk Aedes aegypti termasuk dalam famili Culicidae, merupakan vektor utama dari penyakit Demam Berdarah (Dengue Haemorrhagic Fever). Adanya perubahan iklim yang tidak menentu merupakan salah satu faktor penyebab meningkatnya kasus demam berdarah di Indonesia (Novizan, 2002). Salah satu upaya yang dilakukan untuk memberantas vektor-vektor penyakit tersebut adalah dengan menggunakan insektisida sintetis. Insektisida sintetis dapat dengan cepat menurunkan populasi serangga, tetapi dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dan bahaya keracunan (Novizan, 2002). Telah disadari pula bahwa insektisida sintetis mulai kehilangan efektivitasnya. Hingga saat ini ratusan spesies seranga telah berkembang menjadi resisten terhadap insektisida sintetis (Marwati, 1999). Dalam hal ini insektisida alami bisa diandalkan untuk mengatasi serangga yang telah kebal terhadap insektisida sintetis (Koerniati, 1994). Insektisida alami digolongkan ke dalam tiga kelompok yaitu insektisida botani, biologis, dan insektisida yang berbahan dasar mineral anorganik yang terdapat pada kulit bumi (Prijono dan Triwidodo, 1994). Penelitian ini dilakukan dengan cara membuat insektisida botani yang berbahan dasar biji pala. Tanaman pala (Myristica fragrans Houtt) termasuk famili dari Myristicaceae merupakan tanaman asli bangsa Indonesia (Rismunandar, 1988). Biji pala mengandung saponin dan minyak atsiri yang dapat berfungsi sebagai insektisida (Trease dan Evans, 1978). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak biji pala dalam pelarut aquades, metanol dan etanol terhadap perkembangan pradewasa nyamuk Aedes aegypti. Insektisida botani dapat dibuat dengan cara mengekstrak biji pala dengan bahan pelarut aquades, metanol, dan etanol. Pengujian dilakukan pada konsentrasi bertingkat, mulai dari konsentrasi 0.001 sampai dengan 0.01 persen, dengan 5 kali ulangan untuk masing-masing konsentrasi. Pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah jumlah kematian larva dan pupa, stadium larva menjadi pupa dan stadium pupa menjadi dewasa. Pengamatan dilakukan setiap delapan jam sekali, dimulai sejak larva instar III dikontakkan dengan ekstrak biji pala. Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan yaitu Rancangan Acak Lengkap Faktorial. Hasil ini kemudian dianalisis dengan analisis Anova dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Berdasarkan penelitian ini biji pala memiliki efektivitas terhadap larva dan pupa, dimana persentase kematian larva dan pupa meningkat seiring dengan peningkatan konsentrasi. Dari persentase kematian larva didapat LCso untuk pelarut Aquades 0.00647%, metanol 0.00496% dan etanol 0.00393%. Ekstrak biji pala dapat diaplikasi langsung sebagai larvasida dan pupasida karena dari hasil penelitian ini ekstrak biji pala terbukti efektif terhadap larva dan pupa nyamuk Aedes aegypti.
Show more [+] Less [-]Bibliographic information
This bibliographic record has been provided by IPB University