Gambaran histopatologi limpa ayam petelur yang diberi ekstrak etanol temulawak [Curcuma xanthorriza Roxb.]
2009
Gusnita, Reni | Estuningsih, Sri | Pontjo P., Bambang
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol 70% dan 96% temulawak, terhadap gambaran histopatologi organ limpa ayam petelur dengan mengamati jumlah dan diameter pulpa putih serta jumlah makrofag yang terdapat di dalam pulpa putih. Sebanyak 80 ekor ayam dibagi menjadi delapan kelompok perlakuan, yaitu : (1) ekstrak temulawak 17,5 mg/kg BB pelarut etanol 70%, (2) ekstrak temulawak 35 mg/kg BB pelarut etanol 70%, (3) ekstrak temulawak 52,5 mg/kg BB pelarut etanol 70%, (4) ekstrak temulawak 17,5 mg/kg BB pelarut etanol 96%, (5) ekstrak temulawak 35 mg/kg BB pelarut etanol 96%, (6) ekstrak temulawak 52,5 mg/kg BB pelarut etanol 96%, (7) ekstrak meniran (Phylantus niruri) komersial Stimuno® sebagai kontrol positif dan (8) perlakuan tanpa ekstrak temulawak sebagai kontrol negatif. Pemberian ekstrak dilakukan selama empat minggu. Organ limpa ayam diambil, lalu dibuat sediaan histopatologi dengan pewarnaan Hematoksilin Eosin (HE) dan diamati dengan menggunakan mikroskop cahaya dan video mikrometer. Hasil pengamatan menunjukkan adanya peningkatan jumlah dan diameter pulpa putih serta jumlah makrofag yang terdapat di dalam pulpa putih. Secara umum peningkatan tertinggi terjadi pada dosis ekstrak temulawak 52,5 mg/kg BB dengan pelarut etanol 96%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak etanol temulawak tidak bersifat toksik bagi limpa, dapat meningkatkan jumlah dan diameter pulpa putih serta jumlah makrofag yang terdapat di dalam pulpa putih. Kata Kunci : temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.), limpa, ayam, histopatologi, ekstrak etanol.
Show more [+] Less [-]AGROVOC Keywords
Bibliographic information
This bibliographic record has been provided by IPB University