[Seaweed on soybean tempeh processing]
1998
Arisasmita, J.H. | Ristiarini, S. | Meilani (Universitas Katolik Widya Mandala, Yogyakarta (Indonesia). Fakultas Teknologi Pertanian)
unknown. Pemanfaatan rumput laut dalam bidang pangan masih terbatas pada hasil ekstraknya yang berupa agar, karagenan, furcelaran dan porfiran sebagai bahan tambahan makanan yang berfungsi untuk meningkatkan stabilitas produk pangan. Rumput laut seharusnya dapat dimanfaatkan lebih optimal sebagai bahan yang mengadung yodium, terutama dalam kaitannya untuk mengurangi rawan gizi akibat kekurangan yodium dalam makanan. Masalah rawan gizi yang lain yang juga dihadapi oleh sebagian besar masyarakat Indonesia adalah kekurangan protein. Tempe dijadikan sebagai pilihan dalam mencoba menyediakan yodium dalam makanan karena tempe sudah banyak dikenal masyarakat dan tempe merupakan bahan pangan berprotein tinggi yang banyak dikonsumsi dibandingkan dengan bahan berprotein tinggi yang lain. Proses pembuatan tempe kedelai varietas Willis dengan rumput laut, spesies E. spinosum, dilakukan pada lama fermentasi 24 jam dan 28 jam dengan level rumput laut yang ditambahkan sebesar 20 persen, 30 persen dan 40 persen. Semakin banyak rumput laut yang ditambahkan kadar yodium dalam tempe semakin tinggi, akan tetapi kadar protein dan nitrogen terlarutnya semakin rendah. Kadar protein yang dihasilkan tidak dipengaruhi oleh perbedaan waktu fermentasi yang ditetapkan, sebaliknya kadar nitrogen terlarut dipengaruhi oleh waktu fermentasi. Kekompakan tempe yang disukai oleh panelis adalah tempe yang dihasilkan dari fermentasi 28 jam, sedangkan tekstur tempe yang dihasilkan tidak berbeda nyata antar perlakuan waktu fermentasi. Pembuatan tempe dengan menggunakan kedelai jenis import (AS) yang ditambah dengan rumput laut 40 persen memiliki kadar protein yang tidak berbeda dengan tempe yang dibuat dari kedelai varietas Willis dengan penambahan rumput laut 30 persen. Penambahan rumput laut hingga 40 persen pada kedelai jenis import (AS) memiliki kekompakan, tekstur dan rasa yang dapat diterima oleh panelis, selain itu memberikan kadar protein yang masih cukup tinggi (42,48 persen) dan kadar yodium yang paling tinggi di antara perlakuan yang lain (14,25 mg/Kg). Penambahan rumput laut dalam proses pembuatan tempe dapat menurunkan harga satuan tempe yang dihasilkan dibandingkan bila tempe tersebut tidak ditambah dengan rumput laut
Show more [+] Less [-]AGROVOC Keywords
Bibliographic information
This bibliographic record has been provided by Indonesian Center for Agricultural Library and Technology Dissemination