Hybridization between cultivated rice and wild species of rice

English. Germplasm is not fully utilized yet in rice breeding program in Indonesia, especially wild rice species. Sometime the variation of cultivated germplasm is very narrow or there is not gene of resistance available at all; for example stem borer and tungro virus resistance genes. In the other side the genus Oryza has more than 20 wild species with very useful characters. The objective of the experiment was to create genetic variability for various traits and to widen the rice gene pool. This variability serves as source material for transfer of useful alien genes into the cultivated varieties. The result showed that: a. The percentage of hybridization between cultivated rice and wild species of rice was very low. However F1 hybrids could be produced through embryo rescue technique; b. The hybridization percentage between three varieties of cultivated rice (IR64, Cisadane, and Membramo) and six wild species of rice (O. australiensis, O. alta, O. latifolia, O. minuta, O. rhizomatis, and O. rufipogon) was (0-16.5) percent; c. The highest percentage was produced by hybridization between Membramo and O. rufipogon (16.5) percent). Oryza rufipogon has AA genom as cultivated rice Oryza sativa

unknown. Program pemuliaan padi di Indonesia belum memanfaatkan plasma nutfah secara penuh, terutama spesies padi liar. Keragaman plasma nutfah padi budi daya kadang-kadang sangat sempit, bahkan tidak tersedia sama sekali sumber keragaman, seperti ketahanan terhadap penggerek batang dan penyakit virus tungro. Di lain pihak genus Oryza memiliki sekitar 20 spesies liar dengan berbagai sifat penting yang sangat berguna untuk memperkaya keragaman genetik Oryza sativa. Tujuan penelitian ini adalah memperbesar varietas genetik spesies padi, sekaligus menyediakan materi untuk mendapatkan sifat baik dari spesies liar yang digunakan. Dari penelitian ini dapat ditarik beberapa kesimpulan: a. Hasil persilangan antara padi budi daya dengan padi liar persentasenya sangat rendah. Namun demikian masih bisa didapatkan tanaman-tanaman hibrida F1-nya dengan bantuan teknik penyelamatan embrio: b. Hasil persilangan antara tiga varietas padi budi daya (IR64, Cisadane dan Membramo) dengan enam spesies padi liar (Oryza australiensis, Oryza latifolia, Oryza minuta, Oryza rhizomatis dan Oryza rufipogon) bervariasi yakni berkisar dari (0-16,5) persen; c. Hasil persilangan yang tinggi didapat dari persilangan Membramo dengan Oryza rufipogon yaitu 16,5 persen. Oryza rufipogon memiliki macam genom AA yang sama dengan spesies budi daya (Oryza sativa)