Effect of various concentrations of preservative agent of Farmay Plus and soaking time on retention and penetration into coconut wood (Cocos nucifera L.) using cool soaking method
2002
Ludang, Y. (Universitas Palangka Raya (Indonesia). Fakultas Pertanian)
English. The objective of this research is to find out the effect of concentration and length of soaking on retention and penetration preservative agent of Farmay Plus of coconut wood using cool soaking method. The completely randomized factorial design was employed with 3 replications, comprising of factor A (length of soaking) in three levels (a1 = 3 days, a2 = 6 days and a3 = 9 days), factor B (concentration) having two levels (b1 = 0.5 percent and b2 = 1 percent), and factor C (wood) with two levels (c1 = portion of hard wood/40 percent and c2 = portion of soft wood/40 percent). Further analysis used Honestly Significant Difference Test while regression analysis was used to derive relationships between factors. The research result of lower part of coconut wood indicated that the length of soaking of 9 days (average 0,16965 kg/m3) and length of soaking of 6 days (average 0,15016 kg/m3) was better than that of 3 days (average 0,11977 kg/m3). A treatment combination of 1 percent and portion of soft wood (average 0,24411 kg/m3) was the best combination, compared with the other combinations. For the middle coconut wood, soaking treatment of 9 days (average 0,31178 kg/m3) and 6 days (average 0,26347 kg/m3) are better than that of 3 days (average 0,20176 kg/m3). Factor of 1 percent concentration (average 0,35177 kg/m3) is better than concentration of 0,5 percent (average 0,16623 kg/m3). The preservative was not detected during measurement of wood penetration. It is assumed that there was a chemical substance contained by coconut wood that inhibited penetration. Another assumption is that inappropriate use of chemical reagent
Show more [+] Less [-]unknown. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana pengaruh konsentrasi dan lama rendaman terhadap retensi dan penetrasi bahan pengawet Farmay Plus pada masing-masing bagian kayu kelapa dengan mempergunakan metode rendaman dingin. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 3 kali ulangan, terdiri dari faktor A (lama rendaman) bertaraf 3 (a1 = 3 hari, a2 = 6 hari dan a3 = 9 hari) sedangkan faktor B (konsentrasi) bertaraf 2 (b1 = 0,5 persen dan b2 = 1 persen) serta faktor C (bagian kayu) bertaraf 2 (c1 = bagian kayu keras/40 persen dan c2 = bagian kayu lunak/40 persen). Analisa lebih lanjut menggunakan uji BNJ (Beda Nyata Jujur) selanjutnya untuk mengetahui bentuk hubungan dari masing-masing faktor dilakukan analisa regresi. Hasil penelitian untuk pangkal kayu kelapa menunjukkan bahwa lama rendaman 9 hari (rata-rata 0,15016 kg/m3) dan lama rendaman 6 hari (rata-rata 0,16965 kg/m3) lebih baik dibandingkan dengan lama rendaman 3 hari (rata-rata 0,11977 kg/m3). Sedangkan untuk kombinasi perlakuan konsentrasi 1 persen dan bagian kayu lunak (rata-rata 0,24411 kg/m3) merupakan kombinasi perlakuan yang terbaik dibandingkan dengan kombinasi perlakuan yang lainnya. Sedangkan untuk tengah kayu kelapa menunjukkan bahwa lama rendaman 9 hari (rata-rata 0,31178 kg/m3) dan lama rendaman 6 hari (rata-rata 0,26347 kg/m3) lebih baik dibandingkan dengan lama rendaman 3 hari (rata-rata 0,20176 kg/m3). Untuk faktor konsentrasi 1 persen (rata-rata 0,35177 kg/m3) lebih baik dibandingkan dengan konsentrasi 0,5 persen (rata-rata 0,16623 kg/m3). Untuk pengukuran penetrasi bahan pengawet ini tidak dapat dideteksi, hal ini diduga karena ada semacam zat kimia yang terdapat dalam kayu kelapa sehingga menghalangi penetrasi atau karena bahan pereaksi yang digunakan belum tepat
Show more [+] Less [-]AGROVOC Keywords
Bibliographic information
This bibliographic record has been provided by Indonesian Center for Agricultural Library and Technology Dissemination