[Development of Kaempferia food crops intercropping to increase food security in dry lowland area]
2002
Sarjana | Pramono, J.((Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah, Ungaran (Indonesia)))
Pengembangan usahatani kencur dengan pola tumpangsari diharapkan bisa meningkatkan produktivitas lahan serta pendapatan petani di wilayah lahan kering dataran rendah. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Ungaran telah memperoleh rakitan pola tanam tumpangsari spesifik lokasi yang menghasilkan kinerja usahatani terbaik, yaitu kencur + kacang tanah (2 baris) + jagung-kencur + kacang tanah (1 baris) + jagung. Tulisan ini merupakan hasil pengujian penerapan teknologi spesifik lokasi di Desa Pojok, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali pada tahun 1999/2000. Areal pengujian mencakup lahan 1,55 ha dan melibatkan 31 petani kooperator. Fokus dari studi adalah pada aspek manfaat potensial yang diperoleh dari penerapan paket teknologi spesifik lokasi, yaitu mencakup keragaan agronomi (daya tumbuh dan produksi tanaman penyusun) dan kinerja usahatani (curahan biaya dan pendapatan usahatani). Keunggulan pola introduksi terletak pada pemanfaatan ruang dan waktu secara lebih besar, sehingga memberikan tambahan produksi tanaman penyusun dan pasokan bahan pangan yang lebih dibandingkan pola yang telah berjalan. Permasalahannya adalah bahwa penerapan pola introduksi memuat tambahan komponen input eksternal dan biaya produksi. Sedangkan dalam kondisi krisis petani akan memilih teknologi dengan faktor resiko rendah (berapapun tingkat keuntungan) maka pengkajian perlu dilanjutkan untuk memperoleh alternatif pola tanam yang meningkatkan efisiensi dengan input eksternal lebih rendah
Show more [+] Less [-]AGROVOC Keywords
Bibliographic information
This bibliographic record has been provided by Indonesian Center for Agricultural Library and Technology Dissemination