[Institutionalizing of coconut economic for farmers]
1998
Umpet, J. (KTNA, Sulawesi Utara (Indonesia)) | Torar, D.J.
unknown. Kelapa merupakan komoditas tradisional di Indonesia, yang tidak hanya memiliki nilai ekonomi tetapi juga memiliki fungsi sosial di dalam kehidupan masyarakat, bahkan pada beberapa daerah tertentu menjadi simbol sosial. Mungkin karena fungsi terakhir itu, program pengembangan kelapa di Indonesia memperoleh respon yang cukup tinggi dari masyarakat. Saat ini sekitar 97 persen luas areal perkebunan kelapa di Indonesia merupakan perkebunan rakyat yang melibatkan sekitar 6 juta petani. Angka ini memberi petunjuk pada kita bahwa keberhasilan pembangunan perkelapaan nasional sangat ditentukan oleh keberhasilan usahatani kelapa rakyat, melalui berbagai pola seperti PIR, UPP dan swadaya. Dari areal perkebunan kelapa tersebut baru sebagian terjangkau oleh program pengembangan, selebihnya masih diselenggarakan secara swadaya oleh petani. Potensi permintaan kelapa baik di dalam maupun di luar negeri masih cukup besar bahkan rata-rata konsumsi kelapa dari penduduk Indonesia masih jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata konsumsi kelapa dari penduduk negara-negara yang telah maju. Oleh karena itu pengembangan perkelapaan harus berdasarkan pada arus permintaan dan penawaran produk-produk kelapa. Salah satu aspek yang perlu dikaji yaitu kelembagaan ekonomi pemasaran kelapa yang menguntungkan petani
Show more [+] Less [-]AGROVOC Keywords
Bibliographic information
This bibliographic record has been provided by Indonesian Center for Agricultural Library and Technology Dissemination