Latex quality and rubber properties of recommended and promising clones

English. Field latex quality which have correlation with processing are dry rubber content (DRC) and decrease of latex stability due to metal contents i.e. Magnesium (Mg), Calcium (Ca), Copper (Cu) and Manganese (Mn). The results indicated that DRC and metal content varied among recommended and promising clones. Almost all clones have DRC between 31-41 percent, Mg content in latex for recommended and promising clones varied between 150-500 ppm. Rubber properties which have correlation with rubber export quality are Mooney viscosity (Vt), Plasticity (Po), Plasticity Retention Index (PRI) and Lovibond index. The rubber properties varied among all clones. The results of clones classification based on Vt indicated that only three recommended clones belonged to medium group (66-75) such as BPM 107, GT 1, and PB 260. Twelve promising clones belonged to medium group, but after five years of tapping it will expectedly belong to high group. PRI of rubber from field latex for all clones can meet the requirement for export quality. Based on Lovibond index there were six recommended clones belonged to medium group and only one clone belonged to low group

unknown. Mutu lateks kebun yang berhubungan dengan keperluan pengolahan karet adalah kadar karet kering (KKK) dan penurunan nilai kemantapan lateks akibat kandungan logam seperti Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Tembaga (Cu), dan Mangan (Mn). Hasil penelitian menunjukkan bahwa KKK lateks kebun dan kandungan llogam dalam lateks dari setiap klon anjuran dan harapan bervariasi sehingga perlu diklasifikasikan. Kebanyakan KKK lateks kebun dari klon anjuran dan harapan berkisar antara 31-41 persen yang berarti berada dalam kelompok rendah, sedang, dan tinggi. Kandungan Mg dalam lateks dari klon anjuran dan harapan bervariasi antara 150-500 ppm. Sifat karet yang berhubungan dengan mutu karet ekspor Indonesia adalah Viskositas Mooney (Vt), Plastisitas awal (Po), Indeks ketahanan plastisitas (PRI) dan Indeks Lovibond. Sifat karet tersebut berbeda-beda pada setiap klon sehingga perlu diklasifikasikan. Hasil pengelompokan klon anjuran berdasarkan nilai Vt ternyata tiga klon yang termasuk kelompok sedang (66-75) seperti BPM 107, GT 1, dan PB 260. Klon harapan yang termasuk kelompok sedang dijumpai sebanyak 12 jenis klon, tetapi setelah tahun sadap kelima diperkirakan akan masuk dalam kelompok yang mempunyai Vt tinggi. PRI dari karet yang diolah dari lateks kebun asal klon semuanya dapat memenuhi persyaratan mutu karet ekspor, berdasarkan nilai indeks Lovibond terdapat enam klon anjuran yang termasuk kelompok sedang (7-9) dan satu klon dalam kelompok rendah