[Value added analysis of food crops-cow farming system on high populated volcanic sand land ecosystem in North Sulawesi]
1999
Pajow, S.K. | Paat, P.C. (Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian, Kalasey (Indonesia))
English. In term of the assessment of peanut based farming in North Sulawesi in 1997/1998 fiscal, was conducted a study about crop-beef cattle farming system on volcanic ecosystem area in high density population. Method of collecting data are RRA, included a desk study for secondary data, interview and field observation for primary data. Kanonang Dua Village was confirmed by purposive sampling which is one of the volcanic sand poured in the North slope of Soputan volcano with has more than 150 heads/square km population density. The result of analysis showed that although average of cultivation area is only 0,38 ha per farmer, however, they can integrate 3 cattles average. The planting pattern which consecutively from the largest are peanut-peanut (84.1 ha), peanut-maize (72.1 ha), maize-maize (22.0 ha) and rice-rice (8.0 ha). Another activity that are non crop farming, rent of drought animal power and agriculture product transportation, and off farm labour. In evident that total income which consecutively from the largest are beef cattle (25.4 percent), crop (25.0 percent), rent of agriculture product transportation (9.2 percent), rent of off-farm material transportation (6.2 percent), and off-farm labour (2.9 percent). The other interactions between crop and cattle that are crop can supply agriculture feedstuffs byproduct for 449.43 AU, while cattle supply 144-600 kg faeces for organic fertilizer per year. In term of decrease of population density (PD), it was found that the effect of cattle integration decrease the index of PD from 3.138 (without cattle) to 2.368 (with cattle), it means can decrease the negative effect of high population density
Show more [+] Less [-]unknown. Dalam rangkaian pengkajian sistem usaha pertanian kacang tanah di Sulawesi Utara pada T.A. 1997/1998 telah diadakan penelusuran tentang sistem usahatani tanaman pangan-ternak sapi di daerah padat penduduk pada ekosistem lahan pasir vulkanik. Metode pengumpulan data adalah RRA meliputi pengkajian data sekunder dan primer dengan teknik wawancara terstruktur, pengamatan dan pengukuran langsung lapangan. Desa Kanonang Dua ditemukan secara purposive sampling yang merupakan salah satu tumbuhan pasir vulkanik yang berada di lereng utara gunung berapi Soputan dengan kepadatan penduduk adalah lebih besar dari 250 jiwa per kilometer persegi. Hasil analisis menunjukkan bahwa walaupun luas garapan per petani hanya rata-rata 0,38 ha namun dapat mengintegrasikan ternak sapi sebesar rata-rata 3 ekor. Sementara itu pola tanam menurut urutan teratas adalah kacang tanah-kacang tanah (84,1 ha) kacang tanah-jagung (72,1 ha), jagung-jagung (22,0 ha) dan padi-padi (8 ha). Disamping itu terdapat beberapa aktivitas lainnya seperti pertanian non pangan, jasa pengolahan lahan, pengangkutan hasil pertanian dan bahan bangunan serta buruh. Terbukti bahwa kontribusi pendapatan menurut urutan teratas adalah ternak sapi (25,4 persen), tanaman pangan (25,0 persen), jasa pengolahan tanah (20,0 persen), pertanian non pangan termasuk ternak lainnya (11,4 persen), jasa pengangkutan hasil (9,1 persen), jasa pengangkutan bahan bangunan (6,2 persen) dan buruh (2,9 persen). Bentuk interaksi lainnya antara tanaman pangan dan ternak sapi adalah bahwa tanaman pangan dapat menyumbang pakan limbah pertanian sebesar setara kebutuhan 449,43 ST, sementara itu sapi dapat menyumbangkan kotoran ternak pada lahan pertanian sekitar 144-600 kg per 0,35 ha per tahun. Dari aspek memperkecil tekanan penduduk (TP) didapatkan bahwa dampak integrasi ternak sapi dapat menurunkan index TP dari 3,138 menjadi hanya 2,368 yang dapat diartikan bahwa dapat mengurangi dampak negatif dari tekanan penduduk
Show more [+] Less [-]AGROVOC Keywords
Bibliographic information
This bibliographic record has been provided by Indonesian Center for Agricultural Library and Technology Dissemination