Analysis into the comparative advantages between rice, corn and soybeans in West Kalimantan (Indonesia)
2002
Musyafak, A. (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat, Pontianak (Indonesia))) | Sahari, D.
English. The main objective of this study was to investigate the comparative advantages between growing rice, maize and soybeans. This analysis into the comparative benefits of certain crops was conducted in Sangau Ledo and Ledo Districts of Bengkayang Regency and in Menyuke and Sengah Temila Districts of Pontianak Regency. Primary data came from field surveys and secondary data from involved institutions. Domestic Resource Costs (DRC) and Domestic Resource Cost Ratios (DRCR) analyses were used to discover the feasibility of developing these crops. Data showed that DRC's of these 3 crops in both Pontianak and Bengkayang Regencies were lower than the Rupiah/US Dollar exchange rate, and that the DRCR was lower than 1. This indicated that the costs of domestic resources for developing these crops were lower than import (US$) costs. Therefore, it is apparent that it is more beneficial to grow these crops locally than to import. Of these 3 crops, maize gave the highest comparative advantage, followed by rice and then soybeans
Show more [+] Less [-]unknown. Analisis keunggulan komparatif pengembangan tanaman pangan ini dilaksanakan di Kabupaten Pontianak dan Kabupaten Bengkayang. Pengkajian di Kabupaten Bengkayang dilaksanakan di Kecamatan Sanggau Ledo dan Ledo, sedangkan di Kabupaten Pontianak dilaksanakan di Kecamatan Menyuke dan Kecamatan Sengah Temila. Tujuan dari pengkajian ini adalah menganalisa keunggulan komparatif pengembangan tanaman pangan terutama padi gogo, jagung dan kedele pada zona-ekologi lahan kering di Kabupaten Bengkayang dan Pontianak. Data yang dibutuhkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer berasal dari survey di petani sedangkan data sekunder berasal dari instansi terkait. Pengkajian ini menggunakan analisis DRC (Domestic Resource Cost) dan DRCR (Domestic Resource Cost Ratio) untuk mengetahui kelayakan pengembangan komoditas tanaman pangan. Hasil amalisis menunjukkan bahwa usahatani jagung, padi, dan kedele yang dikembangkan di Kabupaten Bengkayang dan Pontianak mempunyai nilai DRC lebih kecil dari nilai tukar rupiah terhadap dollar (Rp/US$), dan nilai DRCR lebih kecil dari 1. Ini berarti bahwa sumber daya domestik untuk memproduksi komoditas tersebut lebih kecil daripada devisa yang dihemat untuk mengimpor produk tanaman pangan tersebut. Implikasi dari hasil analisis ini adalah bahwa kebijakan memacu peningkatan dan pengembangan produksi beberapa tanaman pangan yang menjadi perhatian dalam kajian ini akan lebih menguntungkan secara ekonomi dibandingkan dengan kebijakan impor dari luar negeri (daerah). Keunggulan komparatif paling tinggi di dua lokasi pengkajian adalah usahatani jagung, diikuti oleh padi gogo, dan kedele
Show more [+] Less [-]AGROVOC Keywords
Bibliographic information
This bibliographic record has been provided by Indonesian Center for Agricultural Library and Technology Dissemination