[Prospect of cassava starch development on bioprocess industry]
2002
Richana, N.((Balai Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan, Bogor (Indonesia))) | Damardjati, D.S.
Dalam industri bioproses, pati ubi kayu dapat digunakan sebagai bahan baku gula cair, metanol dan dekstrin. Gula cair hasil hidrolisis pati ubikayu, secara asam maupun enzimatis, selama ini diserap oleh pabrik jamu, madu, permen (candy) dan soft drink. Produksi gula cair baru mencapai 60 persen dari kebutuhan nasional. Dengan demikian industri gula cair masih dapat dikembangkan terutama untuk skala pedesaan. Gula cair dapat digunakan sebagai media pertumbuhan mikroba penghasil gum xantan, biosurfaktan (bahan dasar deterjen, kosmetik dan sebagainya), dan bahkan untuk pululan dan poly-beta-hidroksi butirat (bahan untuk pembuat plastik). Produk tersebut bersifat biodegradable atau mudah dirombak kembali oleh mikroba. Penelitian pertumbuhan isolat Xanthomonas campestris pada media hidrolisat pati ubi kayu menghasilkan rendemen gum xantan 26,5 persen, sedangkan pada media glukosa 31,5 persen. Produksi biosurfaktan oleh isolat Bacillus sp. pada media hidrolisat pati ubi kayu menghasilkan biosurfaktan dengan kemampuan surfaktan (tegangan permukaan 33,6 mN/M, sama dengan yang dihasilkan dari media glukosa). Untuk pululan, pertumbuhan Aereobasidium pullulans lebih baik di media hidrolisat pati (rendemen 51-76 persen) dibanding media glukosa (rendemen pululan 31-43 persen). Penelitian polyhidroksi butirat (PHB) pada hidrolisat pati sagu dapat menghasilkan PHB sebesar 0,96 g/l. Dengan demikian , hidrolisat pati ubi kayu yang mempunyai sifat sama dengan pati sagu dapat digunakan untuk media produksi PHB. Pengembangan teknologi bioproses tersebut diharapkan dapat mendukung industri gula cair sehingga ubi kayu dapat termanfaatkan secara optimal
Show more [+] Less [-]AGROVOC Keywords
Bibliographic information
This bibliographic record has been provided by Indonesian Center for Agricultural Library and Technology Dissemination