Pengaruh dosis pupuk N dan P terhadap pertumbuhan dan hasil serat yute di wilayah Rawa Sragi, Lampung.
1993
Santoso B. | Sastrosupadi A.
English. The development of kenaf/allied fibre is prioritized on marginal area, for instance in Rawa Sragi area, Lampung. This area that had been reclaimed, is suitable enough for jute cultivation, especially in flooded areas. However, there was no recommended rate of fertilizer to be used by the farmers. The dosage of nitrogen and phosphorus fertilizers on jute was studied at Blimbingsari, Sidomulyo district, South Lampung, in 1991/1992 cropping season. It was arranged factorially in Randomized Block Design with four replications. Rate of N (22.5, 45, 67.5, 90, and 112.5 kg N/ha) as the first factor and rate of P (20, 40 and 60 kg P2O5/ha) as the second factor. Planting space was 20 cm x 20 cm in the plot size of 2.4 m x 10 m and one plant per hole remain. The results showed that rates of 22.5 kg N + 20 kg P2O5 per hectare was able to increase plant growth of jute Cc 15 with the fibre yield of 3.17 tons per hectare.
Show more [+] Less [-]BAHASA: Pengembangan kenaf dan sejenisnya diarahkan ke lahan bermasalah di luar Pulau Jawa seperti di Rawa Sragi di Lampung. Daerah ini sudah diperbaiki, sehingga berpotensi untuk pengembangan yute. Pengembangan yute di wilayah ini diarahkan pada daerah bonorowo yang berasal dari topografi cekungan. Sementara ini dosis pupuk untuk tanaman yute milik petani masih berdasarkan perkiraan. Untuk itu perlu adanya penelitian pemupukan, agar diketahui dosis pupuk anjuran. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dosis pupuk N dan P yang sesuai untuk yute di lahan Rawa Sragi, Lampung. Penelitian ini dilaksanakan pada musim tanam 1991/1992, di Desa Blimbingsari, Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan pada tanah Aluvial dengan bahan endapan sungai. Ketinggian tempat 10 m diatas permukaan laut. Perlakuan disusun secara faktorial dalam Rancangan Acak Kelompok yang diulang sebanyak empat kali. Sebagai faktor pertama dosis pupuk N (22,5 kg N; 45 kg N; 67,5 kg N, 90 kg N dan 112,5 kg N) dan faktor kedua dosis pupuk P (20 kg P2O5; 40 kg P2O5 dan 60 kg P2O5) per hektar. Ukuran petak 2,4 m x 10 m dengan satu tanaman per lubang tanam. Jarak tanam 20 cm x 20 cm. Hasil serat kering tertinggi sebesar 3,17 ton per hektar yang diperoleh dari dosis 22,5 kg N + 20 kg P2O5 atau setara dengan 50 kg Urea + 50 kg TSP per hektar.
Show more [+] Less [-]AGROVOC Keywords
Bibliographic information
This bibliographic record has been provided by Wolters Kluwer