[Feasibility study of farming system using local varieties as technology component on integrated plant management of irrigated rice in Bolaang Mongondow Regency, North Sulawesi (Indonesia)]

Produktivitas padi sawah di Sulut Tahun 2009 mencapai 5,01 t/ha. Pencapaian tersebut tidak terlepas dari penggunaan teknologi seperti penggunaan benih unggul dan teknik budidaya yang terus ditingkatkan. Meskipun demikian, masih sebagian besar petani menggunakan benih varietas lokal terutama Super Win dan Sultan. Hal ini disebabkan oleh adanya preferensi masyarakat yang lebih mengenal dan menyukai beras dari kedua varietas lokal tersebut. Untuk itu, dilakukan penelitian dengan tujuan: (1) mengetahui kelayakan teknis usahatani menggunakan varietas lokal yang diaplikasikan dengan pendekatan PTT padi sawah irigasi; (2) kelayakan finansial usahatani padi sawah dengan menggunakan varietas lokal. Kegiatan dilaksanakan di Sangtombolang Kabupaten Bolaang Mongondow pada Tahun 2007. Untuk menguji kelayakan teknis digunakan Rancangan RAL, dilanjutkan dengan uji BNT taraf uji P. 0.05; dengan tiga perlakuan varietas, yakni Varietas Super Win, Sultan dan VUB Membramo sebagai kontrol, diulang 5 kali. Menggunakan lahan petani dengan luas pemilikan 0,1 ha per plot. Pengamatan dilakukan terhadap keragaan agronomis dan komponen hasil. Sedangkan untuk pengujian kelayakan ekonomi digunakan analisis B/C, R/C, TIP, TIH dan analisis sensitivitas. Hasil yang diperoleh adalah Varietas Super Win memiliki keunggulan sifat-sifat (secara statistik) dibanding Sultan dan VUB Membramo pada komponen jumlah rumpun, jumlah gabah per malai, dan tidak berbeda nyata pada produktivitasnya dengan VUB Membramo. Varietas lokal lainnya "Sultan" memiliki keunggulan sifat-sifat hanya pada umur yang lebih genjah (82 hst) dan jumlah anakan produktif. Sedangkan VUB Membramo memiliki keunggulan pada sifat-sifat jumlah anakan tidak produktif (paling sedikit), panjang malai, berat 1000 butir, potensi hasil dan hasil rata-rata. Hasil penelitian ini menggambarkan potensi varietas lokal terutama Super Win untuk di "upgraded" menjadi VUB yang sesuai sangat cocok dengan agroekosistem dan kondisi sosial di Sulut. Demikian juga ketiga varietas yang diuji layak secara finansial sesuai dengan nilai kelayakan berdasarkan analisis R/C dan B/C bahkan melalui analisis sensitivitas 31 persen terlihat bahwa usahatani tersebut masih tetap layak dan resiko kegagalannya sangat kecil jika menggunakan teknologi yang tepat