PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI BERBASIS MODEL HIDROLOGI ELEMENTER KASUS: DAERAH TANGKAPAN AIR WADUK MRICA
2014
Lukman Hidayat | Sahid Susanto | Putu Sudira | Rachmad Jayadi
Land conversionfromforest tocultivation ofvegetablecropsthat did notfollow the rules ofconservation practices, increased therate ofsedimententeringthe reservoirof Mrica. The reservoir which have been operated since 1989, will be full of sediment in 2021. Complexity of managing watershed areas still require an innovative approach toimprove the hydrological situation, particularly to conserve water resources. The phenomenon of land use change and performance impacts caused, an event in nature that are necessary to determine the action that needs to be done in the future. Hydrologica lmodels is an extrapolation tool that can help understanding the phenomenon. This study aims at optimizing the performance-related watershed management, using a quantitative approach based on elementery hydrological models. This paper, using the method of literature review, was focused on revealing conception, as theapproach in achieving the goal. The conception ofthe study wasthe assembly-serialsequence of hydrological models and watershed management-related quantitative assessment performance. The concept of the assembly will apply the role of hydrological models as a basis for quantitative assessment of performance-related watershed. The results of assembly, will provide an overview of the role of hydrological models, to produce information relating to the performance of output-based watershed management. Information obtained from such a role can be used as an alternative input in policy of water resources management and the basis for the development of specifi c hydrological models for Mricareservoirs.Keywords: Hydrological models, quantitative assessment, watershed management performance ABSTRAK Alih fungsi lahan dari hutan menjadi lahan budidaya tanaman sayuran yang belum sepenuhnya mengikuti kaidah konservasi semakin menambah laju sedimentasi yang masuk ke waduk Mrica. Waduk yang mulai beroperasi tahun 1989, akan dipenuhi sedimenpada tahun 2021. Kompleksitas pengelolaan kawasan DAS masih membutuhkan suatu inovasi pendekatan hidrologi untuk memperbaiki situasi,terutama untuk melestarikan sumberdaya air. Fenomena perubahan dan alih fungsi lahan dan dampak kinerja yang ditimbulkan, merupakan kejadian di alam yang perlu dipahami untuk menentukan tindakan yang perlu dilakukan di waktu yang akan datang. Model hidrologi dipandang sebagai alat ekstrapolasi yang dapat membantu memahami fenomena tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan pengelolaan DAS, menggunakan pendekatan kuantitatif berbasis model hidrologi elementer. Tulisan ini, menggunakan metode kajian pustaka,difokuskan untuk mengungkapkan konsepsi penelitian,sebagai metode pendekatan dalam mencapai tujuan. Konsepsi penelitian yang dimaksud yaitu perakitan-rangkaian serial model hidrologi dan penilaian kuantitatif pengelolaan DAS terkait kinerjanya. Dalam konsep perakitan tersebut akan diaplikasikan model hidrologi sebagai basis penilaian kuantitatif kinerja DAS. Hasil perakitan akan memberikan gambaran peran model hidrologi dalam menghasilkan informasi yang berkaitan dengan kinerja pengelolaan DAS berbasis output. Informasi tersebut dapat digunakan sebagai alternatif masukan dalam kebijakan pengelolaan DAS-Sumberdaya air dan menjadi dasarpengembangan model hidrologi spesifi k daerah tangkapan air waduk Mrica.Kata kunci: Model hidrologi, penilaian kuantitatif, kinerja pengelolaan DAS
Show more [+] Less [-]Bibliographic information
This bibliographic record has been provided by Directory of Open Access Journals