Utilization of waste from red palm oil production for soap making industry

English. The major constituent of crude palm oil is triglyceride, Crude palm oil contains about 1 percent of minor constituent including cartenoids, tocopherols, sterols, triterpene, phospholipids, glycolipids, and aliphatic hydrocarbon. Carotenoids and tocopherols function as pro-vitamin A and E respectively and also act as natural anti oxidant which can stabilize the oil from oxidation. However, unfortunately these important minor constituents are destroyed in the present refining process. At present, Indonesian Oil Palm Research Institute (IOPRI) has successfully produced the cooking oil without destroying the valuable minor constituents. The production of red palm oil produces waste during neutralization process using sodium carbonate. This waste is in the form of sodium salt from free fatty acid contained in the crude palm oil. This waste mixed with sodium hydroxide of 0.1 N and glycerol at certain mixing ratio. The mixture was expected to form a soap. The soap made from the mixture of red palm oil production waste and NaOH with the ratio of 2:1 with no additional of glycerol gave the best chemical and physical properties. This soap has the moisture content of 22.43 percent free alkali of 1.14 percent iodine value of 32.76 volatile fatty matter of 1.50 percent and total fatty matter of 64.93 percent

unknown. Komponen utama minyak sawit adalah trigliserida sedangkan komponen minor yang jumlahnya sekitar 1 persen antara lain terdiri dari karoten, tokoferol, sterol, triterpen, fosfolipid, glikolipid, dan hidrokarbon alipatik. Karoten dan tokoferol selain berfungsi sebagai pro-vitamin A dan E juga berfungsi sebagai anti oksidan alami yang dapat menstabilkan minyak dari pengaruh oksidasi. Namun komponen minor ini pada pembuatan minyak makan dihilangkan dengan tujuan memperoleh minyak yang jernih. Saat ini di Pusat Penelitia Kelapa Sawit (PPKS) telah berhasil membuat minyak makan dengan mempertahankan komponen minornya atau disebut dengan minyak makan merah (MMM). Proses penetralan pada pembuatan MMM menggunakan sodium karbonat yang menghasilkan limbah garam sodium dari asam lemak bebas yang terkandung di dalam minyak sawit. Limbah MMM ini dicampurkan dengan larutan sodium hidroksida 0,1 N dan gliserol pada perbandingan tertentu diharapkan akan terbentuk sabun. Dari beberapa perbandingan yang dicoba, sabun dari limbah MMM akan mempunyai sifat kimia fisik yang terbaik adalah pada perbandingan limbah MMM: NaOH: 2:1. Pada perbandingan ini sabun yang dihasilkan mempunyai kadar air 22,43 persen, basa bebas 1,14 persen, bilangan iod 32,76, bahan mudah menguap 1,50 persen, dan TFM 64,93 persen