Evaluasi Pemberian Batu Kapur Berbeda Ukuran dan Enzim Fitase terhadap Kecernaan Kalsium dan Fosfor Ayam Petelur Hy-Line Brown | Evaluation of Digestibility Calsium and Phospor on Laying Hen
2024
Rushafarani, Yurida | Sumiati, Sumiati | Nahrowi, Nahrowi
Kalsium karbonat, dalam bentuk batu kapur, menjadi sumber kalsium yang paling sering digunakan dalam pakan unggas, sekitar 80% larut dan dapat diserap dalam media asam saluran pencernaan. Kecernaan kalsium dapat bervariasi sesuai dengan ukuran partikel batu kapur. Konsentrasi batu kapur dalam pakan ayam petelur lebih tinggi dari pada ayam broiler, yang dapat menghambat kecernaan biji batu kapur dibandingkan dengan tepung batu kapur. Penentuan kecernaan kalsium mendapat sedikit perhatian, terutama karena biayanya yang rendah dan ketersediaan yang melimpah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh koefisien kecernaan total kalsium dan fosfor dari batu kapur sebagai sumber kalsium dan pengaruh enzim fitase untuk ayam petelur. Penelitian ini menggunakan 180 ekor ayam petelur Hy-line Brown umur 74 minggu. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu rancangan acak lengkap (RAL) faktorial 2x2 dan 9 ulangan. Faktor pertama (ukuran partikel batu kapur) adalah P1 = Tepung batu kapur dan P2 = Biji batu kapur dan faktor kedua (dosis enzim fitase) adalah Q1 = 0 FTU dan Q2 = 1000 FTU. Peubah yang diamati adalah, pH gizzard, kadar air ekskreta, kadar air digesta, kecernaan kalsium dan fosfor menggunakan dua jenis sampel, ekskreta dan digesta ileal. Hasil penelitian ini menunjukkan kecernaan kalsium dari tepung batu kapur berbeda nyata dibandingkan dengan biji batu kapur pada(p<0,05). Penambahan enzim fitase dan interaksi dengan ukuran partikel batu kapur yang berbeda tidak mempengaruhi pH gizzard, kecernaan total, kecernaan ileal dari kalsium dan fosfor. Kadar air ekskreta dan digesta berpengaruh signifikan terhadap ukuran partikel batu kapur, kadar air tertinggi adalah biji batu kapur dibandingkan dengan tepung batu kapur (p<0,01). Penambahan enzim fitase berpengaruh terhadap penurunan kadar air ekskreta (p<0,01). Enzim fitase dapat menurunkan kadar air ekskreta dan digesta. Dalam parameter produksi, produksi telur, konsumsi pakan, konversi ransum pakan, mortalitas tidak berpengaruh pada perbedaan ukuran partikel batu kapur dan penambahan enzim fitase untuk ayam petelur. Penambahan enzim fitase mempengaruhi berat telur (p<0,05). Persentase cangkang, berat cangkang, ketebalan, dan kekuatan telur cangkang tidak berpengaruh pada ukuran partikel batu kapur dan penambahan fitase. Penambahan enzim fitase mempengaruhi nilai haugh unit dan skor porositas telur (p<0,05). Ukuran partikel dan enzim fitase tidak mempengaruhi kandungan kalsium, fosfor, abu dan berat tibia pada penelitian ini. Simpulan hasil penelitian yaitu ayam petelur lebih efisien dalam mencerna kalsium dari tepung batu kapur, dibandingkan dengan biji batu kapur. Enzim fitase 1000 FTU dapat mempengaruhi berat telur dan kualitas telur (nilai haugh unit dan skoring porositas telur).
Show more [+] Less [-]AGROVOC Keywords
Bibliographic information
This bibliographic record has been provided by IPB University in The City of Bogor (formerly Bogor Agricultural University)