Effect of various packaging techniques on freshness and quality of Salacca fruits cv. Suwaru during the cold storage period

anglais. The experiment was aimed to determine the proper packaging technique for keeping either the freshness and quality of salacca fruit during cold storage. The research was divided in two phases, firstly to determine the tolerance of salacca fruit cv. Suwaru to the concentration of CO2 and O2. The result showed that the minimum concentration of CO2 was 3.9 percent and the maximum concentration of CO2 was 5.7 percent. The combination of O2 and C02 for 10 percent and 2.5 percent in the previous storage of Suwaru salacca, indicated that salacca fruit had normal aroma until 7 days. Secondly was to compare various methods of the modified atmosphere packaging: Composition of CO2:O2 (2.5 percent : 10 percent); wax coating (6 percent); wax coating (6 percent) + Poly Ethylene bags 0.04 mm with 32 holes and untreated fruits, then they were put in cartoon boxes and bamboo boxes (besek). Finally they were stored at 15 deg. C. The result showed that wax (6 percent) coated salacca fruit in cartoon box or bamboo box at 15 deg. C resulted damaged fruits about 12.96-17.82 percent at 21 days storage, while untreated fruit had reached 73.82-81.84 percent. The range of vitamin C is about 4.16-16.01 mg/100g, citric acid 1.07-1.8 percent. TSS 16.9-15.45 percent, weight loss 13.8-15.6 percent and the taste is still tasty. The result can be applied on transportation, storage, and marketing of salacca fruit since this packaging technique will prolong the freshness of salacca fruit

inconnu. Tujuan penelitian adalah menentukan teknik pengemasan yang tepat supaya kesegaran maupun kualitas buah salak Suwaru dapat dipertahankan selama dalam penyimpanan. Penelitian ini dilakukan dalam 2 tahapan; tahap pertama menentukan toleransi salak Suwaru terhadap kombinasi konsentrasi CO2:O2. Hasilnya menunjukkan bahwa konsentrasi O2 tidak boleh lebih rendah dari 3.9 persen dan konsentrasi CO2 tidak boleh lebih tinggi dari 5,7 persen. Penyimpanan dengan komposisi gas 2,5 persen CO2, 10 persen O2 pada awal penyimpanan dapat mempertahankan aroma buah salak tetap baik sampai hari ke-7. Tahap kedua membandingkan berbagai metode atmosfir termodifikasi dalam pengemasan: Komposisi CO2:O2 = 2,5 persen : 10 persen; Pelilinan (6 persen); Pelilinan + kantong Polietilen 0.04 mm dengan 32 lubang dan kontrol. Kemudian kemasan dimasukkan ke dalam kotak karton dan besek, disimpan pada suhu 15 derajat C. Rancangan yang digunakan Rancangan Acak Lengkap. Hasilnya menunjukkan bahwa buah salak dengan pelapisan lilin (6 persen) dalam kotak karton atau besek pada suhu 15 derajat C pada hari ke-21 hanya rusak sebanyak 12.96-17.82 persen sedangkan buah salak tanpa perlakuan telah rusak sampai 73.82-81,84 persen. Kandungan vitamin C berkisar antara 4.16-6.01 mg/100 g, asam sitrat 1,07-1,8 persen, TPT 16,9-19,45 persen, susut bobotnya 13.8-15,6 persen dan rasanya masih enak. Hasil penelitian ini dapat diterapkan pada pengangkutan, penyimpanan maupun pemasaran buah salak, karena teknik pengemasan tersebut dapat memperpanjang kesegaran buah salak