Critical level of K (potassium) in Palu local onion (Allium ascalonicum L.)

anglais. The research was conducted through experiments in the greenhouse of Faculty of Agriculture, Tadulako University from September until December 1999. The experiment have been completely randomized designed with two factors and three replications. The first factor was the level of potassium fertilizer i.e.: 0; 30; 60; 90; 120; 150; 180 and 210 kg K2O/ha, the second factor was the level of manure i.e.: 0 and 10 ton/ha. The results showed that the critical level of K in onion leaves determined at 35, 42 and 49 days after planting were 44.84; 42.88 and 40.20 mg/g, respectively. The result determined 49 days after planting also indicated that the application of 10 ton/ha manure significantly reduced the level of potassium fertilizer application about 33.55 kg K2O/ha less than those without manure. At 35 and 42 days after planting, the addition of manure showed non significant reduction in potassium application

inconnu. Penelitian ini bertujuan menentukan aras kritis unsur kalium tanaman bawang merah lokal Palu dan untuk mengetahui dosis pupuk K yang diberikan untuk mencapai aras kritis dengan penambahan pupuk kandang. Penelitian dilakukan dalam bentuk percobaan di rumah kaca Fakultas Pertanian Unversitas Tadulako Palu dari bulan September hingga Desember 1999. Percobaan dirancang secara acak lengkap berfaktor dua dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah dosis pupuk kalium yaitu: 0; 30; 60; 90; 120; 150; 180 dan 210 kg K2O/ha, faktor kedua adalah pemberian pupuk kandang yaitu 0 dan 10 ton/ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai aras kritis tanaman bawang merah varietas lokal Palu pada umur 35; 42 dan 49 hst masing-masing adalah 44,84; 42,88 dan 40,20 mg/g. Pada umur 49 hst, pemberian pupuk kandang 10 ton/ha nyata menurunkan dosis pupuk K minimum sebesar 33,55 kg K2O/ha dibanding tanpa pupuk kandang. Pada umur 35 dan 42 hst pemberian pupuk kandang tidak berpengaruh nyata