Perakitan Galur-Galur Padi Sawah Green Super Rice (GSR) Hasil Kultur Antera

Padi merupakan sumber makanan pokok dan sebagai sumber karbohidrat bagi masyarakat Indonesia. Produksi padi saat ini belum mampu mencukupi kebutuhan di dalam negeri disebabkan banyak faktor yang memengaruhi stok beras. Kita dihadapkan pada berbagai tantangan seperti cekaman biotik dan abiotik yang dapat menyebabkan penurunan produksi padi. Cekaman biotik di antaranya hama dan penyakit yang semakin berkembang dan virulen sebagai akibat dari penggunaan input pestisida yang kurang bijak. Cekaman abiotik yang terjadi seperti kenaikan suhu, cekaman kekeringan, lahan terendam banjir, salinitas, serta keracunan Fe dan Al. Selain itu aplikasi input seperti pupuk yang tidak tepat dosis ataupun varietas yang responsif hara dapat mengakibatkan pengeluaran biaya yang tidak sedikit dan berdampak pada kesehatan lingkungan di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi galur-galur dihaploid (DH) green super rice (GSR) hasil kultur antera yang memiliki karakteristik GSR seperti daya hasil tinggi, efisien penggunaan hara, toleran cekaman kekeringan, tahan penyakit hawar daun bakteri (HDB), dan tahan hama wereng batang coklat (WBC). Penelitian ini terdiri atas enam tahapan percobaan. Percobaan pertama ialah performa agronomi galur-galur dihaploid green super rice hasil kultur antera. Percobaan kedua ialah daya hasil dan stabilitas galur-galur DH GSR hasil kultur antera di tiga lokasi. Percobaan ketiga ialah respons morfofisiologi dan efisiensi hara galur-galur DH GSR terhadap pengurangan dosis pupuk. Percobaan keempat ialah tingkat toleransi kekeringan galur-galur DH GSR fase pembibitan. Percobaan kelima ialah tingkat ketahanan dan verifikasi ketahanan galur-galur DH GSR terhadap penyakit HDB. Percobaan keenam adalah variasi tingkat ketahanan galur-galur DH GSR terhadap hama WBC. Luaran umum yang diharapkan adalah teridentifikasi kandidat galur harapan unggul baru padi sawah DH GSR hasil kultur antera berdaya hasil tinggi, tahan penyakit HDB dan hama WBC, toleran cekaman kekeringan, dan efisien terhadap pemupukan dosis rendah. Dari rangkaian penelitian yang telah dikerjakan kemudian dilakukan seleksi galur-galur DH potensial dengan pendekatan multikarakter menggunakan multi-trait genotype-ideotype distance index (MGIDI) untuk menghimpun sifat-sifat GSR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat lima galur potensial yang memiliki ideotype green super rice yaitu galur SN11, SN57, SN58, SN59, dan SN60. Galur-galur tersebut memiliki daya hasil berkisar 5,04-5,67 ton ha-1, GKG, efisien penggunaan hara pada dosis pupuk P1 (33% dosis rekomendasi), toleransi cekaman kekeringan moderat, agak tahan sampai tahan minimal 2 patotipe HDB, dan agak tahan sampai tahan minimal 1 biotipe/populasi WBC. Galur-galur ini potensial untuk dikembangkan menjadi varietas padi sawah inbrida dan direkomendasikan untuk dilakukan uji multilokasi dan uji ketahanan OPT lainnya.

Rice is a staple food source and a source of carbohydrates for the people of Indonesia. Current rice production is insufficient due to many factors affecting domestic rice stocks. We are faced with various challenges, such as biotic and abiotic stresses, that can cause a decrease in rice production. Biotic stresses include pests and diseases that are increasingly developing and becoming more virulent due to unwise pesticide use. Abiotic stresses include rising temperatures, drought, flooded land, salinity, and Fe and Al stress. In addition, applying inputs such excessive use fertilizer can cause significant costs. It will also have an impact on environmental health in the future. This study aims to identify doubled haploid (DH) GSR lines from anther culture with green super rice characteristics such as high yields, resistance to bacterial leaf blight (BLB), resistance to brown planthoppers (BPH), drought stress tolerance, and low-dose fertilizer efficiency. This study consists of six stages of experiments. The first experiment examined the agronomic performance of DH GSR lines from anther culture. The second experiment examined the yield and stability of DH GSR lines at three locations. The third experiment examined morphophysiological response and nutrient use efficiency to reduced fertilizer dosages. The fourth experiment examined the drought tolerance of DH GSR lines from anther culture at the vegetative stage. The fifth experiment examined the resistance and verification of DH GSR lines to BLB. The sixth experiment examined variations in the resistance levels of DH GSR lines to BPH. The expected overall outcome is identifying new superior candidates of DH GSR lines with high yields, resistance to BLB and BPH, drought tolerance, and efficiency with low fertilizer doses. A series of studies that have been carried out then led to selecting potential DH lines with multi-character approach using the multi-trait genotype-ideotype distance index (MGIDI) to collect GSR traits. The results showed five potential lines with the green super rice ideotype, i.e., lines SN11, SN57, SN58, SN59, and SN60. These lines had a yield ranging from 5.04-5.67 tons ha-1, efficient use of nutrients at a fertilizer dose of P1 (33% of the recommended dose), moderately tolerant to drought stress, are moderately resistant to resistant to at least 2 BLB pathotypes, and are moderately resistant to resistant to at least 1 BPH biotype/population. These lines could be developed into inbred lowland rice varieties and are recommended for multilocation yield trials and other disease resistant evaluation.