Affiner votre recherche
Résultats 1-8 de 8
Agua para la alimentación, agua para la vida
2008
Global challenge program on water and food
2002
Consultative Group on International Agricultural Research (CGIAR), Rome (Italy) eng
Ground Water Utilization for Food Crops Production. [Report]
1985
Venkataswamy, T. | Bahar, F.A. | Prastowo, B. | Prabowo, A.
Ensuring food security via improvement in crop water productivity
Kijne, J.W. | Consultative Group on International Agricultural Research (CGIAR), Rome (Italy) eng | Tuong, T. P. | Bennett, J. | Bouman, B. | Oweis, T.
[Water management system to support food crop development in tidal swamp land]
1995
Noor, M. | Saragih, S.
Beragam komoditas pangan dapat dikembangkan di lahan pasang surut, namun yang sangat menonjol adalah tanaman pangan berupa padi dan palawija. Dalam perkembangannya pengelolaan air merupakan kunci yang sangat menentukan dalam peningkatan produktivitas lahan dan intensitas tanam. Hasil penelitian menunjukkan pengelolaan air, pelumpuran dan pemberian kapur dapat meningkatkan hasil padi dari 1,26 t GKG/ha pada tahun pertama pembukaan menjadi 4,03 t/ha setelah pengusahaan tiga tahun dengan penerapan pengelolaan air yang diperbaiki dengan sistem irigasi, drainase dan intersepsi (one flow system) secara berkesinambungan dalam tiga musim tanam. Pelumpuran pada MT I menurunkan hasil padi, tetapi pada MT selanjutnya pelumpuran dapat meningkatkan hasil antara 17-32 persen dibandingkan dengan MT I. Pergiliran tanaman dengan palawija memberikan hasil yang cukup baik, terutama dengan kedelai. Jumlah pemberian kapur cukup berpengaruh terhadap tingkat hasil yang diperoleh baik pada tanam 1 (padi) maupun tanam ke-2 (kedelai dan kacang tanah). Hasil padi dan palawija terbaik yang dicapai 2,73 t gabah kering giling (GKG), 2,03 t biji kering kacang tanah, dan 1,54 t biji kering kedelai. Residu 4 t kapur/ha (L3) yang diberikan pada musim tanam ke-1 dan ke-2 dapat memberikan peningkatan hasil padi sebesar 85 persen dan hasil kedelai sekitar 4 kali lipat. Pengolahan tanah dapat meningkatkan secara nyata baik hasil padi pada tanaman 1 dan palawija (kacang tanah dan kedelai) pada tanam 2. Pada lahan pasang surut tipe B, dengan sistem drainase dangkal dimungkinkan untuk tanam palawija dalam 2-3 kali setahun. Kapur dan pemupukan berpengaruh cukup besar terhadap hasil palawija. Hasil terbaik palawija yang dicapai masing-masing 4,41 t pipilan kering jagung, 3,52 t biji kering kacang tanah, dan 2,2 t biji kering kedelai per ha
Afficher plus [+] Moins [-]Kashyapiyakrishisukti: comments on soil-water management, cropping systems, food security, and other aspects
2002
Kanwar, J.S. (17, Krishinagar, ICRISAT Colony-II, Secunderabad 500 009 A.P. (India))
An effect of irrigation and cultivation system on food chain in paddy water environment: A study on availability of stable isotope ratios approach to examine paddy water ecosystem
2005
Konagaya, S.(Ibaraki Univ., Ami (Japan)) | Kobayashi, H.
For the purpose of examining on role of irrigation and cultivation system to paddy ecosystem, we study species and number of Odonata larvae and analyze the stable isotope ratios of the Odonata larvae and the plankton/detritus in water of paddy fields and irrigation ponds. As a results, cultivation system clearly effects to composition of species and number of Odonata larvae. delta sup(13)C indicates that Orthetrum albistylum speciosum larvae and Coenagrionidae spp. larvae which are dominant species in paddy water, depend on specified food sources, each other. delta sup(15)N shows that the trophic level of Odonata larvae is higher than that of the plankton/detritus in paddy water. It is considered that analyze the stable isotope ratios application is effective to examine water ecosystem and food web in paddy.
Afficher plus [+] Moins [-]First national workshop on On-Farm Water Management Pilot Programme in support of the Special Programme for Food Security
1999
Altaf Hossain, S.M. (ed.) | FAO, Rome (Italy). Land and Water Development Div. eng | Khan, L.R. (ed.) | Hoque, H.M. (ed.)