Kajian Mikoriza Asal Tanah pada Perakaran Cabai Merah: Isolasi, Kelimpahan, dan Identifikasi | Study of Mycorrhizae Originated from Rhizosphere of Red Chili: Isolation, Abundance, and Identification

Fungi mikoriza arbuskular (FMA) merupakan fungi tanah yang bersimbiosis mutualistik dengan akar tanaman dan berperan penting dalam meningkatkan penyerapan hara, serta ketahanan tanaman terhadap cekaman lingkungan. Cabai merah (Capsicum annuum L.) termasuk salah satu tanaman hortikultura yang dapat bersimbiosis dengan FMA. Tanaman ini memiliki nilai ekonomis tinggi, tetapi produksinya di Indonesia masih tergolong rendah sehingga kerap memicu fluktuasi harga. Pemanfaatan asosiasi FMA pada cabai merah menjadi solusi ramah lingkungan untuk meningkatkan efisiensi penyerapan hara yang secara tidak langsung dapat meningkatkan produksi cabai. Akan tetapi, studi mengenai FMA pada cabai merah masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi, menghitung kelimpahan, dan mengidentifikasi jenis FMA pada tanah rizosfer cabai merah. Penelitian dilakukan di Laboratorium Bakteriologi Tumbuhan, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, IPB. Tahapan penelitian ini meliputi preparasi sampel, isolasi, perhitungan dan pemisahan spora FMA, serta identifikasi berbasis morfologi dan molekuler. Sampel tanah diperoleh dari sembilan titik lokasi yang tersebar di tiga kabupaten berbeda, yaitu Kabupaten Bandung, Garut, dan Brebes. Hasil isolasi spora menunjukkan bahwa seluruh lokasi dari dataran rendah (Kabupaten Brebes) memiliki kelimpahan spora yang tinggi. Lokasi Dukuhturi yang berada di Kabupaten Brebes tercatat sebagai lokasi yang memiliki kelimpahan tertinggi yaitu 43,67 spora per 10 g tanah. Hasil identifikasi morfologi menunjukkan keberadaan lima jenis spora FMA, dengan genus Glomus sebagai genus yang paling dominan dengan mewakili tiga jenis spora, diikuti oleh genus Acaulospora mewakili dua jenis spora. Fragmen DNA dari kelima jenis spora tersebut berhasil diamplifikasi melalui metode nested PCR (nPCR) dengan pasangan primer NS1-NS4 pada tahap pertama dan AML1-AML2 pada tahap kedua. Amplikon berukuran 800 pb yang dihasilkan mengonfirmasi bahwa spora yang diidentifikasi termasuk dalam kelompok fungi mikoriza arbuskular (FMA).

Arbuscular mycorrhizal fungi (AMF) are soil fungi that form mutualistic symbioses with plant roots and play an important role in enhancing nutrient uptake as well as improving plant tolerance to environmental stress. Red chili (Capsicum annuum L.) is one of the horticultural crops that can establish symbiosis with AMF. This crop has high economic value, yet its production in Indonesia remains relatively low, often triggering price fluctuations. The utilization of AMF associations in red chili cultivation offers an environmentally friendly solution to improve nutrient uptake efficiency, which can indirectly increase chili production. However, studies on AMF in red chili are still limited. This study aimed to isolate, quantify the abundance, and identify the types of AMF present in the rhizosphere soil of red chili. The research was conducted at the Plant Bacteriology Laboratory, Department of Plant Protection, Faculty of Agriculture, IPB University. The research stages included sample preparation, isolation, spore quantification and separation, as well as morphological and molecular identification. Soil samples were collected from nine locations across three regency, Bandung Regency, Garut Regency, and Brebes Regency. The results of spore isolation showed that all sites from the lowland area (Brebes Regency) exhibited high spore abundance. Dukuhturi, located in Brebes Regency, was recorded as the site with the highest spore abundance, reaching 43.67 spores per 10 g of soil. Morphological identification revealed the presence of five AMF spore types, with the genus Glomus being the most dominant, representing three spore types, followed by the genus Acaulospora representing two spore types. DNA fragments from the five spore types were successfully amplified using the nested PCR (nPCR) method, with the primer pair NS1–NS4 in the first stage and AML1–AML2 in the second stage. The resulting 800 bp amplicons confirmed that the identified spores belong to the group of arbuscular mycorrhizal fungi (AMF).