Agro-ecological-zone in Southeast Maluku
1998
Rieuwpassa, A.J. | Irianto, B. | Bustaman, S. | Waas, E.D. (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Ambon (Indonesia))
英语. A characterization of agro-ecological-zone in Southeast Maluku has been carried out in 1997/1998 through ARMP-II to prepare the agro-ecological-zonation for Southeast Maluku by delineating the borders of the region into a homogen zones based on the physical parameter (climate, soil and topography), so that it can be used as the basic direction for the assemblance and implementation of recommended local specific technological package. The AEZ methodology referred to the Expert System concept which is based on the suitability between climatic characteristics and the land resources with the growth requirements of a certain plant or a group of plants. The methodology used to gather the potential information of the regions were survey and RRA. The primary data were collected through interviews with farmers/fishers and local agricultural officials, while the secondary data were obtained from related institutions both at district and regency levels. The main product of the activity were the AEZ maps of island group 4, 5, 6, 7, and 8. The AEZ of Kei islands consisted of 5 zones, Aru 6 zones, Tanimbar 6 zones, Babar and Sermata 4 zones and the Most Southern Islands and Lemola consisted of 6 zones. The output of these zones analysis were the land utilization type, alternative commodities, agricultural/farming patterns and farming management system in each zone
显示更多 [+] 显示较少 [-]未知. Kegiatan karakterisasi zona agro ekologi Maluku Tenggara telah dilaksanakan pada Tahun Anggaran 1997/1998 melalui proyek ARMP-II untuk membuat zonasi agro-ekologi dengan mendelineasi batas-batas suatu wilayah homogen yang berdasarkan pada parameter fisik (iklim, tanah dan topografi), sehingga peranan ZAE dapat dipakai sebagai arahan bagi perakitan dan implementasi paket anjuran teknologi lokal spesifik. Metode penyusunan peta ZAE mengacu pada konsep sistem pakar (Expert System) yang didasarkan pada pendekatan pencocokan karakteristik iklim dan sumberdaya lahan dengan persyaratan tumbuh tanaman atau kelompok tanaman. Sedangkan metode yang digunakan untuk mengumpulkan informasi potensi wilayah adalah metode survei dan metode pemahaman pedesaan dalam waktu singkat (PPWS). Data primer dikumpulkan dari hasil wawancara dengan petani/nelayan dan petugas pertanian lapangan di daerah setempat dan data sekunder dikumpulkan dari kantor kecamatan dan instansi terkait di tingkat kecamatan maupun kabupaten. Hasil yang telah diperoleh dari kegiatan karakterisasi Zona Agro Ekologi Maluku Tenggara adalah peta Zona Agro Ekologi gugus pulau 4, 5, 6, 7, dan 8 yaitu peta ZAE Kepulauan Kei dengan karakterisasi fisik sebanyak 5 zona, Aru sebanyak 6 zona, Tanimbar sebanyak 6 zona, Babar dan Sermata sebanyak 4 zona, pulau-pulau Terselatan dan Leti, Moa, Lakor sebanyak 6 zona. Output dari hasil analisis zona-zona tersebut adalah tipe pemanfaatan lahan, pilihan komoditas, pola usahatani dan sistem management usahatani
显示更多 [+] 显示较少 [-]