Sulphur and organic manure fertilizations on groundnut in high pH of Alfisol
1998
Taufiq, A. | Sudaryono (Balai Penelitian Kacang-kacangan dan Umbi-umbian, Malang (Indonesia))
英语. Chlorotic symptom on groundnut leaves commonly occured on high pH of Alfisol. The symptom is considered due to Fe deficiency. Survey in Tuban district showed that the symptom reduced yield of groundnut planted on Alfisol at about 20 percent. Researches to overcome the symptom had already been done, but it emphasized on management of deficient nutrients. However, the solution was still confusing due to the inconsistency of the result. Therefore, this research was aimed to find out the alternative management to overcome chlorotic symptom and to increase groundnut productivity on high pH Alfisol by sulphur (S) and organic manure application. The research was carried out on Alfisol of Tuban district during the 1996/97 rainy season using factorial complete block design, replicated three times. Factor I was cow manure application considered of 0, 5, and 10 t/ha, and the second one was application of 0, 100, 200, 300 and 400 kg S/ha. The same treatments were tested on the same soil in the RILET's glasshouse (pot) experiment, using completely randomized design, replicated five times. Research results indicated that high soil pH (8.4) on Alfisol of Tuban was identified as one of the limiting factors for increasing groundnut productivity in the area. However, the low and negative correlation between soil pH and groundnut yield indicated that any factors other than soil pH affected the growth and yield of groundnut in these soil. Application of sulphur decreases soil pH and increased soil S content. Organic manure application increased soil organic carbon, and effective as buffer of soil pH. It can be concluded that application of 200 kg S/ha or 100 kg S/ha combined with 5 t/ha manure increased groundnut yield planted in high pH of Alfisol. However, effect of those treatments in alleviating chlorotic symptom need more confirmation. It is suggested to evaluate the effectivity of sulphur and organic manure in increasing groundnut yield on high pH Alfisol in economic scale. The role of sulphur, gypsum and ZA on nutrient availability on high pH Alfisol is also important to be studied further
显示更多 [+] 显示较少 [-]未知. Di tanah Alfisol ber-pH tinggi sering terjadi gejala kuning (klorosis) pada daun kacang tanah. Gejala tersebut diduga disebabkan oleh kekurangan Fe. Berdasarkan hasil survei, gejala kuning tersebut dapat menurunkan hasil kacang tanah hingga 20 persen. Penelitian untuk mengatasi gejala tersebut sudah banyak dilakukan, yang ditekankan pada prinsip pemberian unsur yang diduga kurang. Namun, belum diperoleh cara yang tepat untuk mengatasi gejala tersebut, karena hasil penelitian belum konsisten. Oleh karena itu, penelitian dilakukan untuk mencari alternatif lain guna mengatasi gejala klorosis dan meningkatkan produktivitas kacang tanah di tanah Alfisol bereaksi basa melalui pemupukan S dan bahan organik. Penelitian dilaksanakan selama MH 1996/97 di Tuban (jenis tanah Alfisol), serta di rumah kaca Balitkabi menggunakan tanah asal Tuban. Percobaan lapang menggunakan rancangan acak kelompok faktorial diulang tiga kali, sedang percobaan di rumah kaca menggunakan rancangan acak lengkap faktorial diulang lima kali. Faktor I adalah pemberian bahan organik yang berupa pupuk kandang sapi dosis 0, 5 dan 10 t/ha. Faktor II adalah pemberian belerang (S) dosis 0, 100, 200, 300, dan 400 kg/ha. Sebagai pupuk dasar digunakan 75 kg urea, 100 kg SP-36 dan 100 kg KCl/ha. Terdapat indikasi bahwa pH tanah yang tinggi (8,4) pada tanah Alfisol menjadi salah satu faktor pembatas peningkatan produktivitas kacang tanah, namun dengan adanya korelasi negatif dan kurang erat antara pH tanah dengan hasil polong mengisyaratkan adanya faktor lain yang juga berperan besar terhadap pertumbuhan dan hasil kacang tanah. Pemberian belerang efektif menurunkan pH tanah dan meningkatkan kandungan unsur S (S-SO4) di dalam tanah. Sedangkan bahan organik selain dapat meningkatkan kandungan C-organik tanah, juga berperan sebagai penyangga pH tanah. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian belerang 200 kg S/ha atau kombinasi 100 kg S/ha dengan pemberian belerang 200 kg S/ha atau kombinasi 100 kg S/ha dengan 5 t/ha pupuk kandang meningkatkan produktivitas kacang tanah di tanah Alfisol bereaksi basa. Akan tetapi pengaruhnya terhadap gejala kuning perlu konfirmasi lebih lanjut. Hasil penelitian memberikan implikasi perlunya penelitian dampak pemupukan S dan pupuk kandang di tanah Alfisol bereaksi basa dalam skala ekonomi, serta penelitian S, gipsum dan ZA terhadap ketersediaan hara
显示更多 [+] 显示较少 [-]