[Soil erosion in Samigaluh, Kulon Progo, Yogyakarta (Indonesia)]
1999
Dibyosaputro, S. (Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (Indonesia). Fakultas Geografi)
未知. Penelitian ini dilakukan di daerah Kecamatan Samigaluh dan sekitarnya, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan tujuan untuk mempelajari, mengklasifikasi dan memetakan daerah penelitian kedalam peta geomorfologi dan peta unit medan, mempelajari daerah-daerah yang potensial terjadi longsorlahan dan menyusun peta bahaya longsorlahan, serta mengevaluasi longsorlahan setiap unit medan. Berbagai data yang dikumpulkan meliputi curah hujan, kemiringan lereng, jenis batuan, kedalaman pelapukan batuan, banyaknya dinding terjal, tebal solum tanah, tekstur dan permeabilitas tanah, penggunaan lahan dan kerapatan vegetasi penutup. Metode yang digunakan adalah metode survei, dengan teknik pengambilan sampel secara berstrata, dengan unit medan sebagai unit analisisnya, unit medan diperoleh dengan menumpang-susunkan peta-peta geomorfologi, lereng, dan penggunaan lahan. Penentuan kelas bahaya longsorlahan menggunakan teknik pengharkatan terhadap masing-masing parameter medan, dan kemudian menjumlahkannya untuk masing-masing parameter medan tesebut. Selanjutnya dari jumlah harkat tersebut digunakan sebagai dasar untuk penentuan tingkat bahaya longsorlahan pada setiap unit medan, yang akhirnya disusun peta bahaya longsorlahan. Hasil penelitian menunjukkan bahan daerah penelitian dapat dikelompokkan kedalam 32 unit medan. Hasil analisis tingkat bahaya longsorlahan di daerah ini diperoleh 4 (empat) klas tingkat bahaya longsorlahan yaitu klas II (tingkat bahaya rendah) sebanyak 5 unit medan yang didominasi oleh kompleks dataran aluvial dan teras sungai dan perbukitan solusional berbatugamping koral; klas III (tingkat bahaya longsorlahan sedang) sebanyak 6 unit medan pada sebagian unit medan kompleks dataran aluvial dan teras sungai dan unit medan dari bentuk lahan perbukitan solusional berbatugamping. Klas IV (tingkat bahaya longsorlahan tinggi) terdiri dari 14 unit medan pada pegunungan denudasional berbatuan breksi dan perbukitan denudasional berbatuan tuf. Tingkat bahaya longsorlahan sangat tinggi (klas V) sejumlah 5 unit medan yaitu pada pegunungan denudasional berbatuan breksi, dan perbukitan denudasional berbatuan tuf. Unit-unit medan yang mempunyai klas bahaya longsorlahan tinggi (klas IV) dan sangat tinggi (klas V) terjadi pada unit medan dengan kemiringan lereng miring (8-25 persen), terjal (20-40 persen) dan sangat terjal (lebih dari 40 persen), kedalaman pelapukan batuan/tanah dalam hingga sangat dalam (lebih dari 100 cm). Penggunaan lahan tegalan, kebun campuran dan pemukiman, serta sebagian kecil sawah, yang pengolahannya dilakukan dengan cara penterasan
显示更多 [+] 显示较少 [-]