Quality diversification of oil palm planting materials in the 21st century
1997
Napitupulu, L.A. | Muluk, C. (Pusat Penelitian Kelapa Sawit, Medan (Indonesia))
英语. A tremendous development of oil palm cultivation in the past decades and will continue in the 21st century requires diversified quality of planting materials to ensure competitiveness of oil palm in the world oil market. The availability of suitable land is becoming limited and new cultivation must be directed toward marginal or unfavorable environment. Planting materials suitable for drought environment, peat soil, low pH soil are needed for environmax recommendations. Short stature oil palm is preferable, it prolongs economic life span and facilitate easy and efficient harvesting. An oil palm breeding program had successfully bred Dura x Pisifera hybrid which is 40 percent shorter than common tenera. The demand on palm kernel oil had increased steadily. Palm kernel oil is rich in lauric acid and is widely used in oleochemical industry, and is expected can be used as a substitute for coconut oil. Breeding toward producing bigger kernel size was intensified in IOPRI Medan. Several dura families with big kernel size are now available. The need of unsaturated fatty acid is in fact increasing. Interspecific hybridization of Elaeis oleifera x Elaeis guineensis and the backcross to Elaeis guineensis is an important option. Elaeis oleifera has relatively high unsaturated fatty acid oil content (80 percent), while Elaeis guineensis has low unsaturated fatty acid oil (50 percent). The availability of diversified quality of oil palm planting materials in the 21st century will increase competitiveness of Indonesian palm oil in the world market
显示更多 [+] 显示较少 [-]未知. Perkembangan penanaman kelapa sawit yang sangat pesat pada dekade terakhir ini dan yang akan terus berkembang pada abad ke-21, menuntut tersedianya diversifikasi mutu bahan tanaman agar mampu bersaing di pasaran dunia. Dalam pengembangan tersebut ternyata persediaan lahan yang sesuai untuk kelapa sawit makin terbatas, sehingga terpaksa ditanam pada lahan yang kurang atau tidak sesuai. Bahan tanaman yang dibutuhkan adalah jenis yang lebih sesuai pada berbagai lingkungan agroklimat seperti daerah beriklim kering, lahan gambut, pH tanah yang rendah, sehingga diperlukan rekomendasi bahan tanaman untuk lingkungan yang maksimal (environmax recommendation). Bahan tanaman yang habitusnya pendek lebih disukai karena umur ekonomis dapat lebih lama dan panen lebih mudah dilakukan. Hasil pemuliaan telah menghasilkan tanaman tenera dumpy (dura dumpy x pisifera) dengan tinggi pohon berkurang sekitar 40 persen dari tenera biasa. Kebutuhan akan minyak inti sawit (Palm Kernel Oil) ternyata semakin meningkat karena dapat menjadi pengganti minyak kopra kelapa nyiur yang sama-sama menghasilkan asam larutan guna industri oleo kimia. Oleh karena itu, pemuliaan untuk bahan tanaman atau varietas yang mempunyai inti besar dilakukan lebih intensif. Beberapa famili dura yang tersedia di PPKS dewasa ini mempunyai inti sawit yang cukup besar untuk pemuliaan lebih lanjut. Kebutuhan minyak dengan asam lemak tidak jenuh (ALTJ) yang lebih tinggi, akhir-akhir ini semakin meningkat. Oleh karena itu persilangan kelapa sawit Elaeis guineensis dengan Elaeis oleifera dilanjutkan dengan persilangan silang balik telah dilakukan untuk peningkatana ALTJ. E. oleifera mengandung ALTJ yang tinggi (80 persen), sedangkan E. guineensis relatif rendah (50 persen). Tersedianya diversifikasi mutu bahan tanaman memasuki abad-21 akan meningkatkan daya saing minyak kelapa sawit di pasaran dunia
显示更多 [+] 显示较少 [-]