[Fattening of male Alabio duck as meat producer in South Kalimantan (Indonesia)]
1999
Utomo, B.N. (Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian Banjarbaru (Indonesia))
未知. Kegiatan pengkajian ini merupakan kelanjutan kegiatan tahun pertama, yaitu untuk mengetahui bobot badan sebenarnya itik alabio jantan yang digemukkan di tingkat peternak dan nilai ekonomisnya melalui efisiensi pakan. Karena pola pemeliharaan peternak sangat mempengaruhi perkembangan itik. Teknologi pakan yang diaplikasikan adalah masih mengacu pada pemberian pakan dengan kepadatan gizi rendah seperti kegiatan pada tahun pertama namun ada sedikit modifikasi yaitu dengan menambah prosentase dedak lebih tinggi dan penambahan Azolla serta pemberian probiotik. Keseluruhannya ada 3 pola pemberian pakan yang dibagi dalam kelompok A, B dan C dengan masing-masing diberikan dedak 50 persen, 55 persen, dan 55 persen; pakan komersial seluruhnya diberikan 5 persen dan menir masing-masing adalah 20 persen, 10 persen dan 10 persen. Sedangkan Azolla hanya diberikan pada kelompok B dan C masing-masing 5 persen demikian pula dengan probiotik hanya diberikan kepada kelompok C. Dari hasil pengkajian menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan (P lebih besar 0,05) untuk masing-masing kelompok artinya peningkatan prosentase dedak, pemberian Azolla dan Probiotik tidak mempengaruhi pertumbuhan bobot badan. Rata-rata bobot badan perekor kelompok A, B dan C pada umur 11 minggu masing-masing adalah 1511,3 gram, 1480,3 gram dan 1577,2 gram, dengan pertambahan bobot badan rata-rata per hari masing-masing adalah 17,23 gram, 16,62 gram dan 17,85 gram. Berat karkas rata-rata untuk kelompok A: 796,85 gram, B: 733,05 gram dan C: 800,45 gram. Biaya pakan dengan berpatokan pada harga sebelum mengalami kenaikan yaitu untuk dedak Rp. 300,-, pakan komersil Rp. 900,-, kalambuai Rp. 200,-, menir Rp. 350,- diperoleh biaya pemeliharaan per ekor dari umur 0-11 minggu (2 bulan 3 minggu) masing-masing untuk A, B dan C sebesar Rp. 4034,0 ,- Rp. 3840,13,- dan Rp. 3840,13,- sedangkan harga itik untuk pedaging relatif stabil berkisar Rp. 5.5000,- - Rp. 6.000,- dengan berat badan sekitar 1,5 kg
显示更多 [+] 显示较少 [-]