Increasing the viability of soybean seeds under longterm storage condition using C02
2000
Rumiati, S. | Soemardi (Balai Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan, Bogor (Indonesia))
Seeds of Wilis variety were harvested from Muara experimental farm during August 1994. The seeds were dried straight after harvesting or delayed for 2-3 days and 5-6 days until the moisture content reached 10-11 percent. Drying the seeds immediately after harvesting produced the highest quality seeds, i.e. 97.7 percent seed germination and 96.4 percent seed vigor. Lower quality seeds (88.6 percent seed germination with 77.8 percent seed vigor) was obtained when the initial drying time was delayed for 5-6 days. Storage of the seeds for 9 months resulted in very low quality seeds, i.e. 48.0 percent seed germination and 46.0 percent seed vigor. When stored for 9 months under 4 percent C02 regime, the germination rate was 86.0 percent and the vigor was 79.8 percent/Kedelai varietas Wilis ditanam di KP Muara dan dipanen pada bulan Agustus 1994. Biji dikeringkan hingga kadar air 10-11 persen dengan tiga cara, yaitu pengeringan langsung, tertunda 2-3 hari dan tertunda 5-6 hari, agar diperoleh tiga tingkat vigor benih. Biji dari ketiga cara pengeringan tersebut disimpan selama 9 bulan dalam penyimpanan dengan perlakuan CO2, yaitu 0 persen CO2, 1 persen CO2, 2 persen CO2, 3 persen CO2, dan 4 persen CO2. Percobaan disusun secara rancangan acak kelompok dengan 3 ulangan. Hasil percobaan menunjukkan, bahwa pengeringan langsung menghasilkan mutu benih tertinggi, yaitu daya tumbuh 97,7 persen dengan vigor 96,4 persen daya tumbuh lapang (dtl) dan daya tahan benih sebesar 92,3 persen dan tumbuh setelah penderaan fisik. Sedangkan pengeringan tertunda 5-6 hari menghasilkan mutu benih kurang baik, yaitu daya tumbuh 88,5 persen dengan vigor 77,9 persen dtl dan daya tahan benih 62,7 persen dan tumbuh setelah penderaan fisk. Penggunaan CO2 dapat meningkatkan daya simpan benih. Setelah 9 bulan disimpan tanpa menggunakan CO2, daya tumbuh benih hasil pengeringan langsung turun menjadi 48,2 persen dengan vigor 46,0 persen dtl. Sedangkan penyimpanan dengan CO2, menghasilkan benih dengan daya tumbuh dan vigor lebih baik, yaitu masing-masing 83,0 persen dan 77,3 persen dtl pada 3 persen CO2, serta 86,0 persen dan 79,8 persen dtl pada 4 persen CO2. Benih yang disimpan dalam 4 persen CO2 dan berasal dari pengeringan tertunda 2-3 hari mempunyai daya tumbuh 84,6 persen dan vigor 56,4 persen dtl; sedangkan benih hasil pengeringan tertunda 5-6 hari berdaya tumbuh 76,4 persen dan vigor 38,2 persen dtl.
显示更多 [+] 显示较少 [-]