[Analysis of insect rice added value to be processed products in Central Sulawesi (Indonesia)]
2012
Rusdi, M.; Herawati (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tengah, Palu (Indonesia))
Beras apkiran merupakan beras berbentuk menir/beras patah setelah mengalami proses penyortiran melalui pemisahan dari beras utuh/beras bagus. Beras apkiran ini diolah menjadi tepung beras untuk bahan dasar pembuatan kue, beras apkiran juga dapat dijual dengan harga yang relatif murah untuk kebutuhan konsumsi dan kebutuhan lainnya. Tujuan pengkajian untuk memberikan nilai tambah pendapatan bagi kelompok wanita tani melalui kegiatan demonstrasi/uji coba pembuatan kue berbahan dasar tepung beras dengan konsep VCA (Value Change Analisis). Pengkajian dilaksanakan pada tahun 2010 di tiga lokasi Unit Pengelola Farmer Manage Extension Activities (UP-FMA) yaitu di Desa Pewunu Kecamatan Dolo Barat, Desa Siweli Kecamatan Balesang dan Desa Berdikari Kecamatan Palolo. Kegiatan demonstrasi merupakan tindak lanjut dari kegiatan Farming Sistem Analisys (FSA) melalui konsep analisis rantai nilai (VCA=Value Chain Analysis). Tahapan kegiatan sebagai berikut: (1) Gabah giling menjadi beras, (2) Beras utuh dijual, (3) Beras patahnya diolah jadi tepung dan (4) Tepung beras diolah menjadi kue yang siap jual dan berupa oleh-oleh makanan khas yaitu kue baruasa dan kue lainnya. Hasil analisis menunjukkan bahwa proses pengolahan mulai dari beras diolah menjadi tepung beras untuk bahan pembuatan kue, telah memberikan nilai tambah pendapatan yang cukup signifikan. Peningkatan pendapatan yang diterima petani bila beras bagus dijual dan beras patah/menir diolah menjadi tepung kemudian menjadi kue secara ekonomi senilai R/C ratio 2,36 jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan usaha penjualan beras bagus saja dengan nilai R/C 1,22. Hasil analisis NKB=2,2 berarti nilai keuntungan bersih usaha pengolahan beras menjadi tepung dan kue secara memberikan dampak terhadap peningkatan keuntungan yang lebih tinggi
显示更多 [+] 显示较少 [-]