Aplikasi Follicle Stimulating Hormone (Fsh) Dalam Program Transfer Embrio Pada Sapi Perah
2001
Noor, Zaidun Bin Mohd.
Pemuliabiakan dan perbaikan mutu genetik temak merupakan serangkaian kegiatan reproduksi yang harus mendapat perhatian seiring dengan kebutuhan protein hewani yang semakin meningkat dan berbanding tinggi dengan produksi dan reproduksi dalam kurun waktu yang sarna. Untuk mengantisipasi secara cepat baik teknologi konvensional maupun teknologi mutakhir harus diterapkan semaksimal mungkin agar kebutuhan ini terpenuhi dalam selang waktu yang pendek. Antara lain bioteknologi yang aplikatif dan efektif bab.kan sesuai dengan perkembangan ilmu dan sarana yang telah ada, transfer embrio (TE) merupakan pilihan yang tepat. Pelaksanaan program TE yang effisien bibit-bibit unggul bisa dihasilkan, terjadi peningkatan kapasitas reproduksi, perbaikan program dan genetik dalam waktu yang relatif singkat disamping keuntungan ekonomi bagi perusahaan petemakan atau sentra-sentra pembibitan. Salah satu rangkaian dari transfer embrio adalah superovulasi yaitu induksi artifisial terhadap donor dengan menggwlakan preparat hormon gonadotropin eksogen seperti follicle stimulating hormone (FSH) atau pregnant mare's serum gonadotropin (PMSG) merupakan aspek endokrinologi sebagai peningkatan respon ovulasi di atas jumlah normal dan menghasilkan sejwnlah ovum fertil (embrio). Superovulasi yang berhasil akan memperlihatkan tingkat respon stimulasi ovaria yang baik, jumlah folikel atau corpus luteum yang terbentuk selta pemanenan embrio laik transfer dengan jwnlah yang banyak dan berkualitas dari hasil pembilasan uterus (jlushing), kemudian dipindahtitipkan ke uterus resipien. Namun demikian keberhasilan TE dikorelasikan dengan hasil pemeriksaan kebuntingan (pregnancy rate) dan panen pedet (calving rate) yang ternyata banyak dipengaruhi faktor lingkungan, manajemen resipien dan pakan setelah posttransfer. Penelitian ini dilakukan untuk memperoieh data mengenai biopotensi FSH sebagai hormon gonadotropin eksogen untuk superovulasi dalam pelaksanaan program TE pada ternak sapi perah. Efek biopotensi FSH yang dipelajari adalah respon stimulasi terhadap kedua ovaria, jumlah struktur fungsional ovaria (folikel dan corpus luteum) yang terbentuk, angka ovulasi (ovulation rate), hasil panen embrio, kualitas embrio, angka kebwltingan (pregnancy rate) dan calving rate. Hasil penelitian dari lima ekor donor yang disuperovulasi dengan 30 mg FSH diperoleh empat dari lima ekor donor memperlihatkan respon ovaria yang positif dan rataan pada pembentukan struktur fungsional folikel dan CL sebesar 12,80 ± 4,73; peringkat keberhasilan ovulasi (ovulation rate) dan angka rataan folikel persisten (unovulatory follicle rate) yaitu 52,1 ± 15,9 dan 27,9 ± 11,4; jumlah embrio laik transfer dan tidak laik transfer 5,80 ± 3,77 dan 3,10 ± 2,5. Setelah 60 hari, dilakukan pemeriksaan kebWltingan dan diperoleh angka kebuntingan (pregnancy rate) dan angka panen pedet (calving rate) masing-masing sebesar 50% dan 35%. Dari peneiitian ini dapat disimpulkan bahwa FSH memiliki biopotensi dalam menimbulkan reaksi biologis superovulasi serta dapat menstimulasi pembentukan struktur fungsional ovari pada ternak sapi perah.
显示更多 [+] 显示较少 [-]