Characterization of agro ecological zone in Maluku: island group 1 and 2
1998
Irianto, B. | Rieuwpassa, A.J. | Bustaman, S. | Waas, E.D. (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Ambon (Indonesia))
英语. The first step of AEZ characterization on island groups 1 and 2 was the collection of data and information on the socioeconomic condition of all districts (kecamatan) in those island groups. The stages of AEZ mapping including: preparation, data interpretation using "Expert System", overlay between AEZ physical map, land use map and administrative map and finally the field verification. The result of the survey and AEZ mapping are as follow. The similarity of those area is that they have more than a half area of slope higher than 40 percent. With the same historical background they were then categorized as one island group (island group 1) except for several islands in the south (Sulabesi, Mangole and Taliabu islands). Based on the AEZ map, there are 6 main zones and 11 subzones in the island group 1 and 5 main zones and 7 subzones in the island group 2, where zone 1, which is characterized by area of steep slope (higher than 40 percent), covered more than a half of total area. Zone 4 (for agricultural purposes) is the second vast area in island group 1, while zone 3 (for estate cropping) is the second vast area in island group 2
显示更多 [+] 显示较少 [-]未知. Karakterisasi zona ekologi wilayah gugus pulau 1 dan 2 didahului dengan kegiatan pengumpulan data dan informasi sosial ekonomi pada kecamatan-kecamatan yang terdapat di gugus pulau 1 yang meliputi Pulau Moroti, Halmahera, Gebe, Ternate, Tidore, Kasiruta, Makian, Madioli, Bacan dan Taliabu. Tahapan pelaksanaan penyusunan peta tersebut meliputi: persiapan, interpretasi data dengan Sistem Pakar (Expert System), tumpang tepat (overlay) antara peta ZAE (fisik dan land use) dengan Peta Administrasi dan verifikasi lapangan (masukan data/informasi sosial ekonomi). Hasil survei dan pemetaan ZAE memperlihatkan hasil-hasil sebagai berikut. Kemiripan kedua wilayah ini yaitu sama-sama memiliki kelerengan diatas 40 persen yang luas (lebih dari separuh luas daratan) yang diikuti oleh daerah yang berkelerengan antara 16 persen sampai 40 persen. Di kedua wilayah ini juga terdapat gunung-gunung berapi yang masih aktif. Dengan latar belakang sejarah yang sama, maka kedua wilayah ini juga mempunyai kesamaan dalam hal budaya dan adat istiadat sehingga kemiripan ini merupakan salah satu dasar pertimbangan untuk menyatukannya dalam satu gugus pulau yaitu gugus pulau 1 kecuali beberapa pulau yang terletak sebelah selatan (P. Sulabesi, P. Mangole, dan P. Taliabu) yang dimasukkan dalam satu gugus pulau tersendiri (gugus pulau 2). Di gugus pulau 1 terdapat 6 zona utama dan 11 subzona, sedangkan di gugus pulau 2 terdapat 5 zona utama dan 7 subzona. Zona 4 yang sesuai untuk kegiatan pertanian merupakan wilayah terluas kedua di gugus pulau 1, sedangkan Zona 3 di gugus pulau 2 yang merupakan daerah perkebunan merupakan daerah terluas kedua
显示更多 [+] 显示较少 [-]