PENGARUH PUKAN PLUS DAN PUPUK ANORGANIK TERHADAP HASIL JAGUNG MANIS DAN NUTRISI JERAMI SEBAGAI PAKAN TERNAK
2020
Dwi Retno Lukiwati | Yafizham (alm.)
Jagung manis (Zea mays saccharata) sensitif terhadap defisiensi nitrogen dan fosfor pada media tumbuhnya, dan masalah ini dapat diatasi dengan pemanfaatan pupuk kandang (pukan) diperkaya NP-organik yang kemudian disebut sebagai pukan plus. Tujuan penelitian adalah untuk mengkaji pengaruh pukan plus dan pukan organik terhadap hasil jagung manis dan nutrisi jerami sebagai pakan ternak. Penelitian lapang di Kabupaten Grobogan Jawa Tengah menggunakan rancangan acak kelompok dengan 7 perlakuan dan 4 ulangan sebagai kelompok. Dosis pupuk N, P dan K masing-masing 200 kg N/ha, 150 P /ha dan 150 kg K O/ha dengan menggunakan ZA, N-lamtoro, P-batuan fosfat dan TSP serta KCl. Pupuk kandang (sapi, kambing, ayam) maupun pukan diperkaya NP-organik masing-masing dengan dosis 20 ton/ha. Perlakuan yang diberikan adalah T1 (ZA+TSP), T2 (pukan sapi+ZA+TSP), T3 (pukan kambing+ZA+TSP), T4 (pukan ayam+ZA+TSP), T5 (pukan sapi plus), T6 (pukan kambing plus), T7 (pukan ayam plus). Panen jagung manis pada umur 70 hari setelah tanam, kemudian tongkol berkelobot maupun tanpa kelobot ditimbang, demikian juga jeraminya dan selanjutnya dianalisis nutrisinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemupukan yang diberikan nyata berpengaruh terhadap serapan nitrogen tetapi tidak terhadap hasil tongkol maupun jerami serta serapan P. Hasil uji DMRT menunjukkan bahwa pukan kambing plus dan pukan ayam plus menghasilkan serapan N nyata lebih tinggi dibanding pemupukan ZA+TSP. Disimpulkan bahwa pukan plus (pupuk kandang diperkaya NP-organik) dapat menggantikan pupuk anorganik (ZA, TSP). 2 Kata kunci : batuan fosfat, jerami, Leucaena leucocephala, pupuk kandang, Zea mays saccharata
显示更多 [+] 显示较少 [-]