Analysis of Sago Farming Production Efficiency in Riau Province: Stochastic and Deterministic Approaches | Analisis Efisiensi Produksi Usahatani Sagu di Provinsi Riau: Pendekatan Stokastik dan Deterministik

英语. Sago is one of the potential commodities in Indonesia as a food reserve. The main issue with sago production is that it is still managed traditionally, without the application of proper cultivation techniques. Generally, sago farmers in Riau Province do not conduct adequate care and maintenance of sago plants, which affects sago productivity. This study aims to analyze the production efficiency of sago farming in Riau Province. The sampling method used was non-probability sampling with purposive sampling techniques. Data analysis was carried out using a stochastic approach with the Cobb-Douglas production function model. The results of the study show that technically, sago farmers in Riau Province are efficient in labor use but inefficient in utilizing harvest area. Therefore, it is necessary to expand the harvest area and adopt a regular planting distance using an equilateral triangle system to increase the number of clumps per harvest area. Meanwhile, allocative and economic efficiency in sago farming in Riau Province has not been achieved. The relatively small number of plant clumps and the high land prices make harvest area utilization allocatively inefficient. Although labor allocation is technically efficient, it is not efficient in terms of allocation and economics. Labor costs are relatively high; thus, to achieve efficiency, it is necessary to reduce labor cost allocation.

印度尼西亚. Provinsi Riau memiliki luas areal, produksi dan produktivitas sagu tertinggi dibandingkan provinsi penghasil sagu lainnya di Indonesia. Namun usahatani sagu di Provinsi Riau pada umumnya dilakukan secara turun temurun. Sebagian besar petani sagu tidak melakukan perawatan dan pemeliharaan, sehingga berpengaruh terhadap produktivitas sagu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efisiensi produksi usahatani sagu di Provinsi Riau dengan pendekatan stokastik dan deterministik. Metode analisis yang digunakan pada pendekatan stokastik adalah model fungsi produksi Cobb-douglas. Sedangkan pendekatan determenistik menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA). Hasil penelitian ini menunjukkan faktor-faktor dominan yang mempengaruhi produksi sagu adalah luas panen dan jumlah tenaga kerja. Sedangkan analisis efisiensi menunjukkan bahwa sebagian besar petani sagu belum efisien secara teknis dan tidak efisien secara alokatif dan ekonomi. Hal ini disebabkan oleh penggunaan input yang berlebih serta penerapan teknik budidaya sagu yang belum optimal. Selain itu, juga belum mampu mengkombinasikan input dengan harga input minimal. Pentingnya mencapai efisiensi ekonomis menekankan petani untuk mencapai efisiensi baik secara teknis maupun alokatif. Dengan demikian, petani dapat menghasilkan output yang optimal dengan penggunaan input yang minimal, sehingga menciptakan kondisi usahatani yang efisien.