The use of ELISA for detecting anti - fimbrial antibody responses in pigs vaccinated with multivalent Escherichia coli containing K88, K99, F41 and 987 P antigens

Inglés. Enteric infections caused by enterotoxigenic Escherichia coli (E.coli) in piglets are ubiquitous in the pig industry in Indonesia. Mixed infections with different E.coli containing either K88, K99, F41 or 987P fimbrial antigen are commonly found both in a group of piglets or from the one piglet. This contributes to the complex nature of enteric colibacillosis in piglets and makes treatment and control difficult. A multivalent whole cell E.coli vaccine was developed for the control of colibacillosis. Such a vaccine should contain impomtant fimbrial antigens associated with enteropathogenic E.coli as found in the field. Two doses of 2.5 ml vaccine were injected into pregnant sows 6 week and again 2 weeks before expected date of farrowing. An enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) was developed for detecting anti-fimbrial antibody responses in serum and colostrum. Small pilot studies of vaccine field trials to control piglet neonatal colibacillosis were undertaken in some piggeries in Jakarta, Bogor, Tangerang and Medan North Sumatera. The relationship between colostrol IgA da IgG anti body responses detected by ELISA and piglet diarrhoea and mortality was determina under field conditions, the use of two doses of E.coli vaccine in pregnant sows dramatically reduced diarrhoea and mortality of their suckling piglets

desconocido. Infeksi enterik pada anak babi yang disebabkan Escherichia coli enterotoksigenik yang mempunyai antigen perlekatan atau antigen fimbrial K88, K99, F41 atau 987 P banyak terjadi dan tersebar luas pada industri peternakan babi di Indonesia. Infeksi campuran dari beberapa serotipe E. coli yang mengandung antigen perlekatan tersebut di atas banyak terjadi pada seekor anak babi atau dalam satu kelompok anak baik dari seekor induk. Keadaan infeksi tersebut menyebabkan enterik-kolibasilosis yang sangat komplek serta mengakibatkan pengendalian dan pengobatan penyakit sangat sulit. Vaksin E. coli multivalen dibuat dari isolat lapang dan dikembangkan untuk pencegahan dan pengendalian kolibasillosis. Vaksin tersebut sebaiknya mengandung semua jenis antigen perlekatan yang sesuai dengan serotipe E.coli enterotoksigtenik yang terdapat di lapangan. Dua dosis vaksin E.coli multivalen masing-masing 2,5 ml diinjeksikan pada induk babi bunting 6 minggu dan 2 minggu sebelum partus. Metode enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) dikembangkan untuk deteksi respon antifimbrial antibodi dalam serum dan kolostrum. Studi uji vaksin di lapangan untuk pengendalian neonatal kolibasillosis dilakukan di Jakarta, Bogor, Tangerang dan Medan