Role Of Mycorrhiza-Trichoderma and Anorganic Fertilizer on Growth, Yield and Vitamin C of Cauliflower | Pemanfaatan Mikoriza-Trichoderma dan Pupuk Anorganik terhadap Pertumbuhan, Hasil dan Vitamin C Kubis Bunga
2022
Eny Rokhminarsi | Darini Sri Utami | Wilis Cahyani | Okti Herliana
Indonesio. Kubis bunga merupakan komoditas sayuran yang potensial karena mengandung vitamin dan mineral. Budidaya kubis bunga perlu dikembangkan ke lahan marjinal seperti Ultisol. Pemanfaatan mikoriza-trichoderma dapat meningkatkan kesuburan ultisol. Tujuan penelitian untuk menentukan dosis mikoriza dan trichoderma dengan pengurangan pupuk anorganik terhadap pertumbuhan, hasil dan kandungan vitamin C kubis bunga di ultisol. Penelitian berupa percobaan pot yang diletakkan di lahan menggunakan rancangan acak kelompok lengkap faktorial yang diulang tiga kali. Faktor pertama adalah kombinasi mikoriza+Trichoderma yaitu 0 g + 0 g (tanpa mikoriza+trichoderma), 10 g + 10 g dan 20 g + 20 g, faktor kedua adalah pengurangan pupuk anorganik (urea, SP36 dan KCl) dari dosis rekomendasi yaitu 0%, 25% dan 50%. Data dianalisis dengan uji F dan DMRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian 20 g mikoriza + 20 g trichoderma tanaman-1 meningkatkan persentase infeksi mikoriza 56.7% dibandingkan dengan 10 g mikoriza + 10 g Trichoderma tanaman-1. Kombinasi terbaik dengan tanaman tertinggi diperoleh pada tanpa mikoriza-Trichoderma dengan pengurangan 25% pupuk anorganik, sedangkan pada bobot akar kering tertinggi pada 10 g mikoriza + 10 g Trichoderma dengan 50% pupuk anorganik. Kombinasi terbaik dengan hasil (curd) tertinggi diperoleh pada 20 g mikoriza + 20 g Trichoderma dengan pengurangan dosis pupuk anorganik 25%, sedangkan kandungan vitamin C tertinggi pada 20 g mikoriza + 20 g trichoderma dengan pengurangan anorganik sebesar 50%.Kata kunci: budidaya, lahan marjinal, pupuk hayati, sayuran
Mostrar más [+] Menos [-]Inglés. Cauliflower is a potential vegetable commodity because it contains vitamins and minerals. Cauliflower cultivation needs to be expanded to marginal lands such as Ultisol. The aim of this research was to determine the dosage of mycorrhiza-Trichoderma with reduced anorganic fertilizer on the growth, yield, and vitamin C content of cauliflower in ultisol. This research was carried out on experimented pots using a factorial completely randomized block design, and three replications. The first factor is mycorrhiza+Trichoderma combinations is 0 g + 0 g, 10 g + 10 g, and 20 g + 20 g; the second factor is anorganic fertilizer reduction (urea, SP36, and KCl) from the recommended dosages is 0%, 25%, and 50%. The data were analyzed using F-test and DMRT. The research results showed that 20 g mycorrhiza+20 g Trichoderma plant-1 increased the infection percentage of mycorrhiza up to 56.7% when compared to 10 g mycorrhiza-10 g Trichoderma. The best combination with the highest plants was obtained without mycorrhizal-Trichoderma with a 25% reduction of anorganic fertilizer, while the highest dry root weight on 10 g mycorrhiza + 10 g Trichoderma with 50% anorganic fertilizer. The highest yield (curd) was obtained at 20 g mycorrhiza + 20 g Trichoderma with a 25% reduction in anorganic fertilizer, while the highest vitamin C content was obtained at 20 g mycorrhiza + 20 g Trichoderma with a 50% reduction of anorganic fertilizers. Keywords: biofertilizer, vegetables, cultivation, marginal land
Mostrar más [+] Menos [-]Información bibliográfica
Este registro bibliográfico ha sido proporcionado por IPB University in The City of Bogor (formerly Bogor Agricultural University)